Namun, di tengah keindahan itu, penting untuk diingat bahwa AI hanyalah medium, bukan pengganti pengalaman. Melihat Menara Eiffel secara langsung, mendengar denting gitar di tepi Seine, atau mencium aroma roti croissant hangat di pagi hari, semua itu masih menjadi bagian dari keajaiban yang belum bisa diciptakan oleh algoritma mana pun.
Gemini AI mungkin bisa membawa Paris ke layar ponsel kita, tetapi hanya langkah kaki manusialah yang bisa membawa kita benar-benar ke sana. Dan di situlah keindahan sejati perjalanan masih bertahan, diantara realitas dan mimpi digital yang saling bersinggungan.
