“Trent itu hanya terlihat hebat karena sistem Klopp, pindah ke klub lain bisa bikin dia tenggelam.”
Komentar-komentar tersebut memperlihatkan bagaimana emosionalnya publik dalam menilai keputusan seorang pemain, terutama pemain yang tumbuh dari akademi klub.
Namun, banyak analis berpendapat bahwa penilaian tersebut tidak sepenuhnya adil. Dalam sepak bola profesional, keputusan pindah klub bukan hanya soal “kelas klub” tetapi juga soal sistem permainan, lingkungan, peran taktis, hingga ambisi pribadi.
Perubahan Era di Liverpool
Baca Juga:Pecah di Anfield: Sorakan Sumbang untuk Trent Alexander-Arnold Picu Perdebatan Besar di Kalangan Suporter LiveKembalinya Sang Anak Anfield: Trent Alexander‑Arnold dan Momen Haru di Hadapan Kenangan Diogo Jota
Isu ini mencuat pada saat Liverpool sedang memasuki fase transisi setelah era Jürgen Klopp berakhir. Masuknya manajer baru membawa gaya bermain dan prioritas taktis berbeda. Trent, yang selama ini menjadi bagian inti sistem “ inverted full-back” Klopp, mungkin mengalami perubahan peran di era baru.
Beberapa pakar mengungkapkan bahwa Trent kini lebih cocok dimainkan sebagai gelandang penuh dibanding bek kanan tradisional. Adaptasi ini tentu memerlukan proyek jangka panjang dari manajemen dan pelatih baru. Jika proyek tersebut tidak memberikan kepastian peran dan arah perkembangan, wajar bila Trent mempertimbangkan langkah lain demi kariernya sendiri.
Apakah Pindah Berarti “Lebih Buruk”?
Pandangan bahwa pindah klub selalu berarti turun level bukanlah perspektif yang tepat.
Sejarah menunjukkan bahwa banyak pemain berkembang lebih matang setelah meninggalkan klub asalnya. Contohnya.
- Kevin De Bruyne, yang bersinar setelah meninggalkan Chelsea.
- Mohamed Salah, yang kembali menjadi bintang dunia setelah mengembangkan diri di klub lain sebelum akhirnya kembali ke Premier League.
- Jude Bellingham, yang justru kian bersinar setelah pindah dari Birmingham ke Dortmund dan kemudian ke Real Madrid.
Karier bukan sekadar soal status klub yang “lebih besar atau kecil”, tetapi soal kecocokan sistem dan kesempatan berkembang.
•Trent Masih Bernilai Tinggi di Mata Klub dan Dunia
Liverpool tentu tidak ingin kehilangan bek kanan yang mampu memainkan peran playmaker. Bahkan, klub dilaporkan siap menawarkan perpanjangan kontrak besar dengan peran yang lebih sentral sebagai gelandang masa depan.
