Peringatan tahun ini juga secara khusus menyoroti peran sentral pahlawan perempuan. Kisah Laksamana Malahayati yang memimpin armada laut, Cut Nyak Dien dengan kegigihan perlawanan di Aceh, hingga Raden Ajeng Kartini dan Dewi Sartika yang berjuang melalui jalur pendidikan, merupakan bukti nyata bahwa kepahlawanan tidak mengenal gender. Kepahlawanan terwujud dalam keberanian, kecerdasan, dan keteguhan hati dalam menghadapi tantangan zaman. Dengan mengusung figur manusia yang bergerak maju sebagai salah satu elemen utama logo Hari Pahlawan 2025, Kementerian Sosial secara tegas mengajak seluruh anak bangsa untuk menjadikan keteladanan pahlawan sebagai inspirasi harian. Ini adalah panggilan untuk bergerak maju dengan penuh optimisme, keberanian, dan semangat tanpa henti, mewujudkan Indonesia Emas. Setiap inovasi, setiap pengabdian tulus, dan setiap langkah berintegritas adalah cara kita membuktikan bahwa api perjuangan para pahlawan tidak akan pernah padam. Warisan terbaik untuk mereka bukanlah sekadar ucapan terima kasih, melainkan pekerjaan nyata yang membawa kemajuan dan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Api Semangat di Dada Generasi: Hari Pahlawan 2025 dan Gerakan "Pahlawanku Teladanku"
