RADARCIREBON.TV – Di bawah sorotan lampu stadion Aspire Zone Pitch 2, Al Rayyan, Qatar, Timnas Indonesia U-17 mencatatkan sejarah baru. Kemenangan 2-1 atas Honduras pada Senin (10/11/2025) malam WIB bukan sekadar tiga poin, melainkan sebuah tonggak penting bagi sepak bola Indonesia di kancah dunia. Di balik layar, sosok pelatih Nova Arianto menjadi arsitek keberhasilan ini.
Nova, dengan kerendahan hati, mengungkapkan rasa syukurnya. “Ya, pertama Puji Tuhan saya sampaikan. Saya bersyukur berada di situasi ini, saya bisa mengawal pemain-pemain muda ini untuk terus menjalani prosesnya di Piala Dunia ini dan saya bersyukur mereka bisa membuat sebuah sejarah baru, bagaimana kita bisa menang di event Piala Dunia,” ujarnya kepada Kantor Berita Antara di Doha.
Namun, kemenangan ini bukanlah akhir dari perjalanan. Nova menekankan pentingnya pengembangan berkelanjutan bagi para pemain muda Garuda. “Tetapi saya minta pemain jangan berhenti di sini, karena sekali lagi mereka habis ini akan naik kelas. Harapannya mereka terus berkembang dan mereka mendapat pengalaman yang baik selama di Piala Dunia. Itulah yang akan mereka bawa di level atas,” tegasnya.
Baca Juga:Liverpool Bangkit: Slot Targetkan Konsistensi Kemenangan di November!Amorim Soroti Rapuhnya Pertahanan MU: PR Besar Menuju Gelar Juara!
Kemenangan ini menjadi oase di tengah dahaga prestasi sepak bola Indonesia. Setelah menjadi tuan rumah pada edisi 2023, partisipasi di Piala Dunia U-17 2025 menjadi panggung bagi Garuda Muda untuk membuktikan diri. Lebih dari sekadar kemenangan, ini adalah tentang membangun mentalitas juara dan menanamkan semangat pantang menyerah.
Dengan tiga poin di tangan, Indonesia menempati posisi ketiga di Grup H, menanti hasil dari grup lain untuk menentukan nasib mereka di turnamen ini. Namun, satu hal yang pasti, kemenangan ini telah membangkitkan harapan baru bagi sepak bola Indonesia. Nova Arianto, dengan visi dan kepemimpinannya, telah membawa Garuda Muda selangkah lebih dekat menuju impian yang lebih besar. Kemenangan ini bukan hanya milik tim, tetapi juga milik seluruh bangsa Indonesia yang haus akan prestasi di pentas dunia.
Momentum ini harus dijaga, menjadi fondasi kuat untuk pembinaan sepak bola usia dini di tanah air, demi meraih kejayaan di masa depan.
