Dalam pertandingan tersebut, meskipun Real memiliki banyak penguasaan bola dan mencoba menekan, kualitas peluang sangat rendah, mengundang kritik bahwa ide Alonso belum “terserap” dengan baik oleh pemain.
Pemain seperti Vinicius Junior disebut frustrasi dengan kebijakan rotasi Alonso, ada indikasi bahwa ketidakpuasan bukan saja soal taktik, tapi juga soal manajemen jam bermain dan komunikasi yang kurang jelas.
•Apakah ini berarti “ruang ganti retak”?
Jawaban singkatnya: belum bisa dikatakan retak total, namun sinyal-sinyal gelisah sudah nyata. Mari kita pecah beberapa poin.
Pro sisi “retak”
Baca Juga:Real Madrid Boncos di Kandang Rayo Vallecano, Ditahan Imbang Tanpa Gol, Jarak Barcelona Semakin DekatPrediksi Skor Rayo Vallecano vs Real Madrid: Saatnya Madrid Pecah Telur di Kandang Lawan
Ada laporan yang spesifik menyebut ketegangan, komunikasi yang menurun, dan kurangnya kehormatan yang diberikan kepada kepemimpinan tim yang sebelumnya solid.
Ketika pemain merasa bahwa instruksi pelatih kurang terserap atau tidak jelas, ini bisa merusak chemistry jangka panjang.
Kontra sisi “retak”
Meski dilaporkan ada ketegangan, performa tim masih relatif stabil di sebagian besar laga; secara resmi belum terdengar konflik eksplosif di media besar yang menyebut adanya pemisahan total antar grup di dalam tim.
Pelatih masih memiliki dukungan dari klub, dan belum ada langkah-drastis yang diumumkan (misalnya pergantian manajer).
Beberapa sumber menyatakan bahwa Alonso dan stafnya “sedang bekerja membangun budaya baru” di dalam ruang ganti.
•Risiko-risiko yang harus diwaspadai
Jika ketegangan ini dibiarkan meluas, beberapa dampaknya bisa muncul.
Penurunan moral tim : Pemain yang merasa tak didengar atau kurang dilibatkan bisa kehilangan semangat kerja kolektif.
Kinerja menurun di laga besar : Ketika chemistry tim melemah, khususnya di pertandingan yang menuntut sinergi dan kepercayaan (misalnya liga/champions), hasil bisa jauh di bawah potensi.
Baca Juga:Real Madrid Dipermalukan di Anfield: Momentum Juara Terancam Buyar?Real Madrid Takluk di Tangan Liverpool, Xabi Alonso Frustrasi dengan Penyelesaian Akhir Pemainnya
Krisis kepemimpinan : Tanpa figur senior yang berperan sebagai peredam konflik, kelompok pemain muda mungkin kurang bisa mengarahkan diri.
Tekanan terhadap pelatih : Bila hasil buruk terus muncul, reputasi pelatih bisa cepat terancam, apalagi di klub sebesar Real Madrid dengan pengharapan tinggi.
Apa yang bisa dilakukan untuk “menambal” retakan?
