RADARCIREBON.TV- Pada musim ini, Manchester United tengah mengalami perubahan besar di bawah kepemimpinan pelatih asal Portugal, Ruben Amorim.
Meski belum secara resmi diumumkan pada semua aspek, berbagai laporan menunjukkan bahwa Amorim telah memperkenalkan aturan ketat baru terkait proses transfer pemain, sebuah langkah yang dapat mengguncang pasar pemain dan menandai era baru bagi klub Old Trafford.
Berikut ini uraian mendalam mengenai apa saja aturannya, bagaimana penerapannya, dan implikasinya bagi Manchester United serta para pemain yang ingin memakai jersey merah.
Baca Juga:Dari Didorong Keluar ke Incar Masa Depan. Keputusan Mengejutkan Casemiro di Manchester United!Alarm di Old Trafford: Benjamin Sesko Alami Cedera Lutut, Manchester United Hadapi Krisis Penyerang
Latar Belakang
Manchester United, salah satu klub terbesar di dunia, belakangan ini dirundung kritik atas inkonsistensi performa di lapangan serta keputusan transfer yang dinilai tak tepat. Memasuki era manajemen baru yang dipimpin oleh Jim Ratcliffe melalui perusahaan induk INEOS, klub ingin kembali ke jalur prestasi. Sebagai bagian dari strategi itu, kedatangan Rúben Amorim disinyalir bukan hanya untuk memperkuat taktik di lapangan, tetapi juga untuk “menjernihkan” politik transfer dan budaya internal klub.
Amorim dikenal sebagai pelatih dengan etos kerja tinggi dan tuntutan disiplin yang kuat. Sebuah artikel menyebut bahwa para pemain United telah “diperingatkan untuk menghadapi pelatih yang amat strict yang tidak akan mentolerir sesuatu dari siapa pun”.
Apa Saja Aturan Ketat yang Diperkenalkan?
Dari laporan, setidaknya enam aturan utama dapat diidentifikasi sebagai bagian dari “filter transfer” baru yang diperkenalkan Amorim (dan disetujui oleh manajemen United/INEOS) untuk pemain yang akan datang ke klub.
1. Bukan untuk Berlomba di Kompetisi Lain Terlebih Dahulu
Amorim dikutip mengatakan bahwa jika seorang pemain hanya ingin datang ke Manchester United karena “ingin bermain di UEFA Champions League”, maka “dia tidak akan datang”. Aturan ini menunjukkan bahwa klub mencari pemain yang memiliki komitmen terhadap identitas United, bukan hanya ambisi pribadi terhadap kompetisi premium.
2. Batas Usia yang Relatif Muda
INEOS dan manajemen United menegaskan bahwa mereka tidak ingin kembali ke bisnis “Galactico” atau membeli pemain mapan berusia di atas 25 tahun tanpa pertimbangan besar jangka panjang. Salah satu penggalan: “rule of not signing players over the age of 25”.
