3. Prioritas Posisi yang Disetujui oleh Pelatih
Aturan lainnya ialah bahwa pelatih akan “diberitahu posisi yang dibutuhkan” terlebih dahulu, bukan “nama pemain” yang harus didatangkan. Artinya, skema transfer dibuat berbasis kebutuhan taktik dan sistem Amorim, bukan sekadar nama besar atau hype.
4. Kultur Klub Lebih Penting dari Sekadar Gaji atau Kesempatan
Pemain yang hanya tertarik pada aspek gaji besar atau mengejar “status” disebut berpotensi ditolak. Klub kini mencari pemain yang siap untuk menjadi bagian dari proyek, bukan hanya datang sebagai “bintang satu musim”.
5. Ukuran Integritas dan Mentalitas
Dengan gaya pelatihan yang dikatakan sangat keras dan tanpa kompromi, Amorim dan klub menuntut pemain yang memiliki mentalitas pantang menyerah, siap untuk mendukung proses jangka panjang, bukan kemauan cepat sukses.
6. Pengajuan dan Proses yang Lebih Terkontrol
Baca Juga:Dari Didorong Keluar ke Incar Masa Depan. Keputusan Mengejutkan Casemiro di Manchester United!Alarm di Old Trafford: Benjamin Sesko Alami Cedera Lutut, Manchester United Hadapi Krisis Penyerang
Proses transfer kini lebih terstruktur: manajemen dan departemen rekrutmen harus menjawab pertanyaan seperti “apa kontribusi pemain ini dalam sistem Amorim?”, “berapa usia dan masa depan pemain ini?”, “apakah dia akan menjadi bagian dari fondasi tim atau hanya solusi sementara?”. Laporan menyebut lima nama target transfer yang akhirnya “tidak akan datang” ke United karena tidak memenuhi rangkaian aturan tersebut.
•Contoh Realisasi: Kasus Pertama di Era Amorim
Salah satu contoh nyata dari era baru ini adalah kedatangan Patrick Dorgu dari US Lecce ke Manchester United. Laporan menyebut bahwa Dorgu merupakan “first major signing of the Amorim era”.
Ia masih muda (20 tahun), fleksibel dalam posisi sesuai dengan kebutuhan sistem Amorim dan menunjukkan bahwa United bergerak ke arah membeli pemain yang pakaiannya bisa tumbuh dan berkembang di klub, bukan sekadar datang sebagai solusi instan.
~Implikasi bagi Klub dan Pemain
•Untuk Klub (Manchester United)
Langkah ini bisa membantu menciptakan fondasi tim yang lebih stabil, efisien secara keuangan dan taktis.
Risiko : kalau aturan terlalu kaku, United bisa kehilangan peluang untuk merekrut pemain kelas dunia yang mungkin lebih tua tetapi bisa memberikan dampak instan.
