Menurut Ghigani, sepak bola tidak sesederhana itu, memang ada faktor keberuntungan yang mempengaruhi keberhasilan sebuah tim saat berada di lapangan.
“Begini, tidak ada yang peduli dengan apa yang mereka bangun. Dalam sepak bola, selalu yang jadi tujuannya adalah hasil akhir. Sederhana, yakni tiga poin atau menang. Jadi mungkin ada tim yang tidak bermain bagus tetapi mereka bisa menang, tapi tidak dengan tim yang bermain bagus menguasai pertandingan, tapi akhirnya kalah,” paparnya.
Menurut pelatih Persiraja Aceh itu, yang dilakukan Patrick Kluivert juga membawa nama baiknya sebagai pemain yang bagus. Namun, pada akhirnya Patrick Kluivert melewatkan Piala Dunia bersama Indonesia itu memang tidak mudah.
Baca Juga:Misi Sulit PSSI Temukan Nakhoda Baru Timnas Indonesia, Lebih Hebat dari Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert?PSSI dan Patrick Kluivert Didorong untuk Menilai Kembali Pengembangan Pemain Muda Setelah Kekalahan Timnas U-1
Mirip dengan pernyataan Alex Pastoor, asisten Kluivert di Timnas Indonesia yang menilai tim Merah-Putih harus realistis untuk bisa mewujudkan impian lolos ke Piala Dunia, Ghigani juga sempat berpikir demikian.
Menurutnya pernyataan Alex Pastoor itu memang cukup logis, tetapi Kluivert diyakini sudah memberikan yang terbaik.
“Ia datang untuk membawa negara ini tampil ke Piala Dunia pertama kalinya. Ini sebuah mimpi, tapi tidak realistis. Ya karena pemain tidak bermain di level tertinggi Eropa atau dunia. Saya yakin Kluivert memberikan yang terbaik tapi dalam sepak bola, dia tidak memberi kita poin yang kita butuhkan untuk lolos,” imbuhnya.
