Fitur ini menggunakan model Gemini Vision, salah satu varian Gemini yang dikembangkan untuk pengolahan gambar. Ketika pengguna mengunggah foto mereka, AI akan.
1. Menganalisis struktur wajah dan kepala, termasuk kontur tulang, warna kulit, dan arah cahaya.
2. Mendeteksi area rambut yang hilang atau menipis, tanpa perlu input manual dari pengguna.
Baca Juga:6 Keberuntungan Besar Persib yang Terpancar Setelah Kedatangan ‘Profesor’ Thom HayeMimpi Piala Dunia 2026 Terancam: Deretan Bintang Sepak Bola yang Bisa Gagal Melangkah ke Amerika Utara
3. Menyintesis rambut baru dengan menyesuaikan gaya, panjang, dan tekstur yang dipilih.
4. Mengaplikasikan hasil edit langsung pada gambar, memberikan hasil natural yang menyatu dengan foto asli.
Pengguna dapat memilih berbagai opsi: rambut pendek, panjang, keriting, lurus, hingga pewarnaan. Semuanya dilakukan dalam hitungan detik.
Inovasi ini sangat membantu pasien kanker yang tidak ingin terlihat sakit dalam foto kenangan atau pada momen-momen spesial, seperti ulang tahun, wisuda, atau pernikahan kerabat.
•Sebuah Inovasi dengan Nilai Emosional Tinggi
Yang membuat fitur ini semakin besar dampaknya adalah manfaat psikologisnya. Para psikolog klinis menyatakan bahwa pasien kanker cenderung mengalami penurunan harga diri selama fase pengobatan. Mereka merasa tubuh “mengkhianati” mereka dan kehilangan kontrol atas identitas visual.
Fitur seperti ini membantu mengembalikan sebagian kendali tersebut.
Dengan bisa melihat diri mereka dengan berbagai model rambut yang indah, pasien merasa lebih optimis dan percaya diri terhadap masa depan. Beberapa bahkan menggunakan foto editan tersebut sebagai motivasi pribadi, menggantungnya di dinding kamar rumah sakit, atau menyimpannya sebagai pengingat bahwa tubuh mereka akan pulih.
Salah satu pasien kanker payudara yang menjadi pengguna awal fitur ini mengungkapkan bahwa kemampuan untuk melihat dirinya dengan rambut secara digital membuatnya merasa “lebih utuh” dan menghentikan kebiasaan menolak bercermin.
•Dampak di Berbagai Komunitas Kesehatan
Baca Juga:Duel Bayangan Slot: Siapa Sebenarnya yang Menggantikan Arne Slot di Feyenoord, dan Apa Cerita di Baliknya?Beckham Putra Usai Liburan ke Kuala Lumpur: Kini Kembali Panaskan Mesin Persib di BRI Super League
Banyak komunitas penyintas kanker, baik di Indonesia maupun negara lain, mulai memasukkan penggunaan AI ini ke dalam sesi konseling gambar tubuh atau body image therapy. Para konselor mengatakan bahwa fitur dari Gemini AI memberikan pengalaman yang lebih positif dibandingkan pendekatan konvensional seperti wig virtual atau sketsa manual.
Lembaga medis juga menilai bahwa teknologi seperti ini bisa mendukung program pemulihan pasien dengan.
