RADARCIREBON.TV – Ferran Torres menjadi pahlawan bagi Timnas Spanyol ketika La Roja mengalahkan Georgia dengan skor 4-0 dalam pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa pada Sabtu malam (15/11/2025). Penyerang dari Barcelona tersebut tampil sangat mengesankan dan mencetak gol yang membuatnya berada di daftar pemain dengan gol terbanyak dalam sejarah Timnas Spanyol.
Gol itu merupakan gol ke-23 bagi Torres di bawah bendera La Roja, membuatnya sejajar dengan dua legenda besar sepak bola Spanyol, Sergio Ramos dan Alfredo Di Stefano. Pencapaian ini membawa Torres masuk dalam daftar 10 besar pencetak gol terbanyak bagi tim nasional.
Usai pertandingan, Torres menyampaikan rasa bangganya terhadap performa tim. Ia mengungkapkan bahwa kemenangan besar ini merupakan hasil dari kerjasama tim yang sangat baik selama pertandingan.“Penampilan kami sangat kompak dan solid. Semua pemain memberikan usaha terbaik dan membawa pulang hasil positif,” ujarnya dalam wawancara dengan TVE.
Baca Juga:Pengamat Anjurkan Timnas Indonesia U-17 Fokus Menang atas Honduras, Bukan Mengejar GolHasil Uji Coba: Timnas Indonesia U-22 Menyerah 0-3 dari Mali U-22 di Stadion Pakansari
Walaupun Spanyol kini berada di posisi teratas Grup E dan hampir mendapatkan tiket ke putaran final, Torres menegaskan bahwa mereka masih memiliki satu pertandingan yang harus diselesaikan. “Secara matematis, segalanya memang belum tuntas. Kami akan menyelesaikan pertandingan terakhir dan memastikan hasilnya di tangan kami sendiri,” tambahnya.
Momen Istimewa Menyamai Dua Legenda BesarTorres juga tidak bisa menyembunyikan perasaannya saat menyadari bahwa gol yang dicetaknya membawa ia sejajar dengan dua legenda sepak bola Spanyol.“Bisa berada di level yang sama dengan Ramos dan Di Stefano adalah hal yang bahkan tidak pernah saya bayangkan sebelumnya. Ini adalah mimpi yang tercapai,” kata Torres.Ia menegaskan masih memiliki ambisi yang lebih tinggi. “Saya belum ingin berhenti. Masih banyak gol yang ingin saya cetak,” ujarnya.
Gol Hasil Kerjasama TimTorres menilai gol yang ia buat ke gawang Georgia sebagai contoh bagaimana Spanyol semakin dewasa dalam membangun serangan. Ia menggambarkan momen tersebut sebagai hasil dari koordinasi cepat antara pemain yang membingungkan lawan.
“Pergerakan bola berlangsung sangat cepat. Begitu Mikel menyentuh bola, saya segera berlari dan memanfaatkan kesempatan itu,” ungkapnya.