RADARCIREBON.TV- Cristiano Ronaldo bukan hanya pemain sepak bola, ia adalah simbol, ikon, dan representasi modern dari kejayaan Timnas Portugal.
Selama hampir dua dekade, namanya identik dengan Selecao das Quinas, mulai dari raihan Euro 2016, Nations League 2019, hingga momen-momen heroik di berbagai ajang internasional. Namun waktu terus berjalan, dan kini dunia sepak bola mulai bertanya: Apakah Portugal benar-benar siap kehilangan Cristiano Ronaldo?
Meski Ronaldo masih aktif bermain dan tetap menjadi bagian skuad di fase kualifikasi Piala Dunia 2026, topik mengenai masa depan Portugal tanpa dirinya semakin sering dibahas. Faktor usia, regenerasi pemain, hingga perubahan gaya bermain di bawah pelatih Roberto Martinez membuat pertanyaan ini semakin relevan.
Baca Juga:Bruno Fernandes Menyala! Hattrick Spektakuler Bawa Portugal Pesta 9-1 dan Lolos ke Piala Dunia 2026Gattuso Minta Maaf untuk Italia: “Kami Tak Boleh Takut Lagi” Usai Kekalahan Memalukan 1-4 dari Norwegia
Berikut laporan lengkap mengenai kesiapan Portugal memasuki era baru ketika sang legenda akhirnya gantung sepatu.
Cristiano Ronaldo: Sosok yang Tak Tergantikan dalam Dua Dekade
Sejak debut internasional bersama Portugal pada 2003, Ronaldo telah mencatatkan berbagai rekor fantastis.
- Pemain dengan caps terbanyak di dunia.
- Top skor internasional sepanjang masa.
- Pemegang rekor gol EURO.
- Pemimpin yang membawa Portugal meraih trofi pertama dalam sejarahnya (Euro 2016).
Dengan kontribusi sebesar itu, sulit membayangkan Portugal tanpa dirinya. Ia bukan sekadar pemain; Ronaldo adalah mentalitas, inspirasi, sekaligus motivator.
Namun usia 40 yang kian mendekat menunjukkan bahwa fase akhir karier internasionalnya tidak lagi dapat dihindari.
Tanda-Tanda Portugal Mulai Beradaptasi Tanpa Ronaldo
Pelatih Roberto Martínez secara perlahan mulai membangun pola bermain yang tidak lagi bergantung pada satu bintang. Hal ini terlihat dari beberapa aspek.
1. Struktur Permainan Lebih Kolektif
Jika pada era sebelumnya Portugal sering mengandalkan kreativitas Ronaldo dalam mengakhiri serangan, kini alur permainan lebih menyebar. Martinez memanfaatkan pemain seperti.
- Bernardo Silva
- Bruno Fernandes
- Joao Felix
- Rafael Leao
- Goncalo Ramos
- Pedro Neto
Dengan banyaknya talenta, beban produktivitas tidak lagi bertumpu pada satu individu.
2. Efektivitas Serangan Tetap Tinggi Tanpa Ronaldo
Baca Juga:Italia di Ujung Jurang: Perjalanan Dramatis Gli Azzurri Menuju Piala Dunia 2026Donnarumma Meledak: Amarah Kapten Italia Usai Dibantai Norwegia 3-0
Beberapa pertandingan menunjukkan bahwa Portugal tetap mampu mencetak gol meski Ronaldo absen. Intensitas pressing yang lebih agresif serta permainan sayap yang dinamis membuat Portugal memiliki gaya baru yang lebih modern.