RADARCIREBON.TV – Pekan terbaru Liga Spanyol kembali menyuguhkan kisah-kisah penuh drama, bukan hanya dari hasil akhir pertandingan, tetapi juga dari momen-momen kontroversial yang terjadi di lapangan. Sorotan kini tertuju pada winger Real Betis, Antony, yang baru-baru ini harus menerima kartu merah langsung setelah aksinya yang terlampau berani justru mencederai lawan di menit-menit krusial. Insiden ini terjadi saat Real Betis menjamu Girona dalam laga lanjutan La Liga yang berakhir dengan skor imbang 1-1.
Pertandingan berjalan ketat dan cenderung seimbang, dengan kedua tim saling balas mencetak gol melalui Vanat di pihak tuan rumah dan Valentin Gomez di kubu tamu. Saat waktu normal hampir habis dan jarum jam menunjuk pada injury time, momen yang mengubah jalannya cerita pun datang. Antony, yang dikenal memiliki kemampuan akrobatik, berniat menampilkan salah satu trademark-nya: sebuah tendangan salto.
Namun, alih-alih menyambut bola dengan sempurna, timing yang kurang tepat mengubah usaha spektakuler itu menjadi pelanggaran yang sangat berbahaya. Ketika bola melayang di udara, pemain Girona, Joel Roca, bergerak lebih cepat dengan menyundul bola. Sayangnya, tendangan salto Antony sudah terlanjur meluncur, dan sepatu sang winger Brasil itu telat, sehingga keras menghantam area wajah Roca.
Baca Juga:Sujud Syukur Pogba, Akhir Penantian Panjang Sang BintangRonny Pasla Berpulang, Mengenang Aksi Legendaris Penjaga Gawang Indonesia Menepis Penalti Pele
Wasit utama di lapangan awalnya hanya mengeluarkan kartu kuning. Akan tetapi, karena menyangkut keselamatan pemain dan adanya kontak keras di bagian kepala, Video Assistant Referee (VAR) segera melakukan intervensi. Setelah meninjau tayangan ulang yang memperlihatkan dampak hantaman yang terjadi, wasit kemudian menganulir kartu kuning dan menggantinya dengan kartu merah langsung. Keputusan ini diambil karena aksi tersebut dinilai sebagai pelanggaran serius yang membahayakan pemain lawan, terlepas dari apakah Antony memiliki niat murni untuk mencetak gol atau tidak.
Bagi Antony, pengusiran ini menambah catatan disipliner yang terbilang jarang ia alami. Meskipun ini menjadi kartu merah keempat dalam riwayat karier profesionalnya termasuk saat ia masih bermain di Brasil dan Belanda insiden ini patut disayangkan mengingat kontribusinya yang tengah menanjak bersama Betis musim ini. Pemain yang tampil cemerlang dengan torehan enam gol dan dua assist dari dua belas penampilannya itu harus meninggalkan lapangan lebih cepat, sekaligus meninggalkan kesan pahit di akhir laga yang penting bagi timnya. Momen yang seharusnya bisa menjadi penutup laga dengan skor imbang justru diwarnai drama pengusiran. Hal ini menjadi pengingat bahwa dalam sepak bola profesional, estetika dan flair harus selalu didampingi oleh tanggung jawab terhadap keselamatan pemain lain.
