RADARCIREBON. TV – Kursi pelatih Timnas Indonesia U-17 dipastikan berganti setelah Nova Arianto naik jabatan menjadi nahkoda Timnas U-20. PSSI pun mulai bergerak mencari sosok pengganti, dan menurut Manajer Timnas U-17, Ahmed Zaki Iskandar, sudah ada sejumlah figur yang masuk daftar pertimbangan awal.
Zaki menyebut bahwa standar yang dibawa Nova selama menangani Timnas U-16 hingga U-17 harus menjadi acuan bagi pelatih baru. Ia menegaskan, siapapun yang dipilih nantinya wajib memiliki kemampuan dan kualitas setidaknya setara dengan Nova agar kesinambungan pembinaan tetap terjaga.
“Standar yang akan kami gunakan tentu mengacu pada Coach Nova. Bagaimana beliau membentuk Timnas U-16 sampai U-17, itu menjadi patokan penting bagi penggantinya,” ujar Zaki
Baca Juga:Cara Daftar Internet Rakyat yang Banyak Bikin Orang Keliru: Panduan Lengkap Pra-Registrasi IRA 2025Amorim Ungkap Penyebab Kekalahan MU dari Everton Pada pekan ke-12 Premier League 2025/2026 di Old Trafford
Ia menambahkan bahwa PSSI sebenarnya memiliki cukup banyak opsi pelatih yang sudah memahami kultur tim nasional kelompok umur. Nama-nama tersebut tersebar di dua kelompok besar: staf yang selama ini mendampingi Indra Sjafri dan para asisten yang bekerja bersama Gerald Vanenburg.
“Syukurlah, stok pelatih kita untuk Timnas U-17 cukup melimpah. Pilihannya banyak, baik dari rombongan Coach Indra Sjafri maupun yang sebelumnya bersama Coach Gerald,” tambahnya.
Dari kubu Indra Sjafri, setidaknya ada tiga nama papan atas yang sering disebut publik yaitu Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, dan Eko Purdjianto. Ketiganya merupakan bagian dari generasi emas PSSI Primavera dan memiliki rekam jejak kuat di timnas kelompok umur.
Sementara itu, dari tim yang pernah dipimpin Gerald Vanenburg, muncul nama Zulkifli Syukur, mantan pemain senior yang kini meniti karier di kepelatihan. Selain itu, ada pula Muhammad Alimudin sebagai pelatih fisik dan Matias Ibo yang berpengalaman sebagai fisioterapis Timnas Indonesia.
Menurut Zaki, seluruh kandidat tersebut memiliki kompetensi yang relatif merata dan siap mengemban tanggung jawab besar membangun generasi U-17 berikutnya.
Meski banyak opsi berkualitas, Zaki mengingatkan bahwa tantangan bagi pelatih baru tidak akan ringan. Generasi yang membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia U-17 2025 memiliki kualitas yang sulit ditandingi. Karena itu, pelatih berikutnya harus mampu mempertahankan fondasi yang sudah dibangun.
