Gerakan Pangan Murah Dipadati Warga – Video

Gerakan Pangan Murah Dipadati Warga
0 Komentar

Pemerintah Kota Cirebon menggelar Gerakan Pangan Murah yang kali ini dirangkaikan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia dan KTNA Expo Tingkat Kota. Puluhan warga antusias datang untuk mendapatkan bahan pangan murah, sekaligus menikmati berbagai pameran dan lomba dari kelompok tani.

Gerakan Pangan Murah (GPM) kini kembali digelar Pemerintah Kota Cirebon di wilayah Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti. Berbeda dengan bulan-bulan sebelumnya, kegiatan kali ini memiliki nuansa khusus karena digabungkan dengan Hari Pangan Sedunia serta dikolaborasikan dengan Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Expo Tingkat Kota.

KTNA Expo menghadirkan berbagai sektor dari Kelompok Tani dan Nelayan Andalan, mulai dari pertanian, perikanan, hingga olahan pangan lokal. Beragam lomba turut digelar, seperti Lomba Stand Pameran Antarkecamatan, Lomba Pembuatan Bucket Sayur, hingga Lomba Pelabelan untuk Produk Ikan.

Baca Juga:Dewan Gelar Rapat Dengar Pendapat Bahas Relokasi PKL Sukalila – VideoDisnaker Dorong Peran LPK Untuk Pembinaan & Fasilitasi Kompetensi – Video

Sementara itu, Gerakan Pangan Murah tetap menjadi magnet utama masyarakat. Sebanyak 11 komoditas bahan pokok disediakan, mulai dari beras, minyak goreng, hingga telur yang saat ini menjadi komoditas paling diburu warga. Pemerintah juga menambahkan kegiatan pembagian telur dan ikan segar untuk keluarga rawan stunting.

Irfan, salah seorang pedagang telur yang sudah menjajakan dagangannya sejak pagi, mengaku membawa 150 kg telur dan telah terjual sebanyak 125 kg, dengan harga Rp27.000,00 per kilogram. Ia menegaskan harga tersebut lebih murah daripada harga pasar. Ia menyampaikan, GPM sekarang mendapatkan lebih banyak penjualan dibanding sebelumnya.

Pemerintah memastikan kegiatan berjalan lancar tanpa hambatan. GPM berikutnya dijadwalkan kembali digelar pada bulan Desember di lokasi berbeda yang belum pernah tersentuh sebelumnya. Kalijaga sendiri masih menjadi titik terpadat karena merupakan simpul pertemuan warga Argasunya dan masuk wilayah pantauan rawan pangan.

0 Komentar