Pencapaian ini semakin menggema ketika dipandang sebagai hasil dari kombinasi pemain inti yang sangat disiplin. Duo bek William Saliba dan Gabriel Magalhães menjadi pondasi utama, didukung oleh pemain kuat seperti Jurrien Timber dan Riccardo Calafiori. Aset pertahanan Arsenal bahkan dinilai setara dengan salah satu lini belakang termahal dan paling bernilai di dunia saat ini.
•Mentalitas Arteta dan Pola Pikir Tangguh
Mikel Arteta sebagai pelatih patut mendapat pujian besar. Menurut dia, pertahanan Arsenal bukan hasil dari keberuntungan semata. Melakukan delapan laga tanpa kebobolan membutuhkan konsistensi mental yang tinggi, dan pola pikir ini menjadi inti dari filosofi tim. Arteta menekankan bahwa bukan hanya rekor yang dia inginkan, tetapi “pola pikir para pemain” untuk terus mempertahankan standar pertahanan mereka.
Christian Norgaard juga mencerminkan filosofi itu: dia berbicara soal kebanggaan menjaga gawang tetap rapat dan bagaimana kemenangan tanpa kebobolan membangkitkan kepercayaan dalam skuad.
•Dampak Besar Terhadap Kesuksesan Klub
Baca Juga:Marselino Ferdinan Absen di SEA Games 2025, Harapan Garuda Muda Mendadak GoyangArne Slot Diguncang Keputusan Besar: Mencadangkan Mohamed Salah, Pelatih Liverpool Kini Diliputi Kegelisahan
Pertahanan super solid ini berdampak langsung pada performa keseluruhan Arsenal. Dengan menjaga clean sheet dalam banyak laga, mereka tidak hanya menghindari kekalahan, tetapi juga memaksimalkan hasil positif dari momen-momen kecil. Ini memungkinkan mereka untuk menumpuk kemenangan, menjaga tren tak terkalahkan, dan semakin kuat di puncak klasemen liga.
Selain itu, solidnya pertahanan memberi kebebasan bagi lini serang untuk lebih agresif. Ketika Arsenal tahu bahwa mereka punya tembok belakang yang sangat andal, para penyerang bisa lebih berani mengambil risiko, menciptakan peluang, dan melakukan serangan balik dengan ketenangan, karena kalau gagal mencetak gol pun, risiko kebobolan tetap minim.
•Relevansi Sejarah dan Aspirasi Masa Depan
Rekor yang disamai (dan potensial untuk dipecahkan) bukan hanya sekadar angka, ini meletakkan Arsenal dalam kanvas sejarah panjang sepak bola Inggris. Menyamai prestasi masa lampau seperti era Woolwich Arsenal bukan hal mudah; butuh kualitas, disiplin, dan keberlanjutan yang jarang tercapai di level modern.
Lebih jauh, jika Arsenal terus mempertahankan tren ini, mereka bukan hanya menjadi kandidat gelar domestik, tetapi juga tim yang terlalu sulit dikalahkan di panggung Eropa. Pertahanan menjadi identitas, dan identitas itu dapat menjadi senjata utama mereka di musim-musim besar mendatang.