RADARCIREBON.TV- Di era digital yang berkembang sangat cepat, gadget sudah menjadi bagian yang hampir tak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Dari anak-anak hingga orang dewasa, hampir semua aktivitas belajar, bekerja, bersosialisasi, hingga mencari hiburan terhubung dengan layar. Namun, di balik kemudahan dan manfaat yang ditawarkan teknologi, ada ancaman besar yang sering tidak disadari, kecanduan gadget. Fenomena ini bukan lagi sekadar masalah pribadi, melainkan isu global yang mengancam kesehatan mental, fisik, dan sosial masyarakat modern.
Kecanduan gadget bukan hanya tentang “terlalu sering bermain ponsel”. Banyak ahli menyebutnya sebagai bentuk kecanduan perilaku yang dampaknya bisa setara dengan kecanduan narkoba ringan. Meski tidak melibatkan zat kimia, gadget memicu dopamin di otak, menciptakan rasa senang sesaat yang mendorong seseorang untuk terus mengulangi perilaku tersebut. Alhasil, pengguna menjadi sulit melepaskan diri dari layar meski tahu itu merugikan.
Baca Juga:Marselino Ferdinan Absen di SEA Games 2025, Harapan Garuda Muda Mendadak GoyangArne Slot Diguncang Keputusan Besar: Mencadangkan Mohamed Salah, Pelatih Liverpool Kini Diliputi Kegelisahan
Peningkatan Kasus pada Anak dan Remaja
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah anak dan remaja yang mengalami kecanduan gadget meningkat tajam. Anak berusia 3-5 tahun kini sudah terbiasa memegang tablet untuk menonton video atau bermain game. Remaja menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, scroll tanpa henti tanpa tujuan jelas, hanya karena otak mereka mencari stimulasi terus-menerus.
Dampaknya sangat mengkhawatirkan. Banyak guru melaporkan bahwa konsentrasi siswa menurun drastis, kemampuan bersosialisasi tatap muka melemah, dan produktivitas belajar merosot. Beberapa anak bahkan menunjukkan tanda-tanda agresivitas, tantrum, atau kecemasan ekstrem ketika dilarang bermain gadget.
Psikolog perkembangan menyebut fenomena ini sebagai “digital dependency”, kondisi di mana anak merasa tidak bisa hidup tanpa perangkat digital. Jika tidak ditangani sejak dini, risiko gangguan perilaku hingga depresi di masa dewasa semakin besar.
Gangguan Kesehatan Mental yang Semakin Tak Terhindarkan
Efek kecanduan gadget tidak hanya dirasakan anak-anak. Kaum dewasa pun turut terjebak dalam pola perilaku yang sama. Media sosial yang penuh konten glamor membuat banyak orang mengalami insecure, merasa hidupnya tidak cukup baik dibandingkan kehidupan orang lain yang hanya terlihat di permukaan.
