RADARCIREBON.TV- Manchester United memasuki fase penting dalam perjalanan mereka di era baru bersama pelatih muda berbakat, Ruben Amorim.
Kedatangannya membawa harapan besar dari para pendukung Setan Merah yang sudah terlalu lama menunggu stabilitas, performa meyakinkan, serta identitas permainan yang jelas. Namun, pekerjaan rumah Amorim tidaklah kecil. Ia mewarisi skuad yang tidak hanya kurang konsisten, tetapi juga memiliki berbagai persoalan struktural yang telah menumpuk selama beberapa musim.
Dalam beberapa pekan pertama masa jabatannya, Amorim dikabarkan telah mengidentifikasi setidaknya enam masalah terbesar yang harus ia selesaikan untuk membawa Manchester United kembali ke jalur yang seharusnya. Berikut penjabaran mendalam mengenai tantangan yang menanti sang pelatih serta langkah-langkah potensial yang mungkin akan ia ambil.
Baca Juga:Lazio Permalukan AC Milan dan Melaju ke Perempat Final dengan Penampilan Paling Memukau Musim IniDiogo Dalot Kejutkan Fans Man United dengan Pernyataan Jujur Soal Aksinya yang Tidak Dianggap Spesial
6 Masalah Kronis Manchester United Demi Kebangkitan Era Baru
1. Kerapuhan Lini Tengah yang Menghambat Dominasi Permainan
Salah satu sorotan utama Amorim adalah lini tengah United yang sering kalah duel, minim kreativitas, dan tidak memiliki keseimbangan. Kombinasi pemain saat ini kerap tidak sinkron, terutama dalam transisi.
Beberapa masalah utamanya antara lain.
- Minimnya gelandang bertahan murni yang mampu memutus serangan lawan.
- Distribusi bola lambat, membuat United sulit membangun serangan dari belakang.
- Kesulitan mengontrol tempo saat menghadapi tim yang menekan tinggi.
Amorim, yang dikenal dengan gaya bermain 3-4-3 yang agresif, disebut tengah mempertimbangkan perombakan total di area ini. Nama-nama seperti Joao Neves, Morten Hjulmand hingga Mats Wieffer dilaporkan masuk daftar buruannya.
2. Pertahanan Tidak Stabil dan Sering Disusupi Kesalahan Individu
Musim panas ini, sektor pertahanan menjadi prioritas tinggi. United sering kebobolan dari situasi sederhana, terutama karena.
- Bek tengah rawan cedera, seperti Lisandro Martinez.
- Minimnya kedalaman pada posisi bek kanan dan kiri.
- Kesalahan individu yang membuat lawan mendapat peluang mudah.
Amorim ingin menciptakan lini belakang yang lebih mobile dan agresif. Ia disebut-sebut tertarik membawa bek muda cepat untuk mendukung sistem high pressing-nya.
Salah satu rencana jangka panjangnya adalah membangun trio bek yang solid agar United tidak lagi panik saat menghadapi serangan cepat.