RADARCIREBON.TV- Inter Milan mencetak kemenangan meyakinkan dengan skor 4-0 atas Como di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (6 Desember 2025), namun pelatih Cristian Chivu justru menunjukkan sikap realistis dan tidak sepenuhnya puas dengan performa timnya.
Meski tiga poin berhasil diamankan, Chivu menegaskan bahwa performa Inter masih jauh dari ideal dan masih banyak perbaikan yang dibutuhkan.
Kemenangan Telak, Tapi Tuntutan Tinggi dari Chivu
Dalam pengamatan Chivu usai pertandingan, kemenangan besar tidak membuatnya terlena. Melalui wawancara dengan DAZN Italia, dia menegaskan, “We could’ve done much better” (“Kita sebenarnya bisa tampil jauh lebih baik”).
Baca Juga:Benarkah Makan Coklat Setelah Mie Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya yang Wajib Kamu TahuApakah Apel Benar-Benar Bisa Mengobati Insomnia? Ini Penjelasan Ilmiah yang Perlu Kamu Ketahui
Menurutnya, Inter terlalu terburu-buru di babak pertama. Mereka menekan tinggi dengan agresivitas, tetapi menghabiskan banyak energi. “Kami terbakar dalam melakukan pressing tinggi, dan itu menguras tenaga,” ujar Chivu. Dia mengaku mengharapkan lebih banyak kepemilikan bola dan transisi yang lebih tenang, dan baru di babak kedua timnya bisa menunjukkan kontrol lebih baik dan kedisiplinan.
Sikap Tidak Terpancing Konflik dengan Fabregas
Sebelum laga, ada narasi media bahwa ada “duel taktik” antara Chivu dan pelatih Como, Cesc Fabregas. Namun Chivu menanggapi santai isu tersebut. “Semua yang kalian baca di koran, itu hanya clickbait,” kata dia. Fokusnya tetap pada pekerjaan harian dan perbaikan tim, bukan drama media.
•Taktik & Generasi Muda: Kombinasi yang Dipuji, Tapi Butuh Kesabaran
Chivu juga menyoroti pentingnya keseimbangan dalam skuad. Dia menyebut bahwa pemain muda seperti Luis Henrique dan Andy Diouf sangat dibutuhkan dalam proyek jangka panjang Inter. Menurut Chivu, veteran juga punya peran besar dalam membimbing para pemain muda tersebut agar bisa beradaptasi dan memberikan dampak positif.
Namun, dia ingin lebih dari sekadar semangat muda. Di matanya, Inter perlu belajar bagaimana mengelola tekanan tanpa kehilangan keseimbangan: “Kami perlu lebih tenang dalam transisi, tidak terlalu terburu-buru vertikal,” jelasnya.
•Evaluasi Kritis Meski Menang Besar
Kritik Chivu terhadap timnya bukan cuma soal taktik, tetapi juga manajemen energi. Dalam babak awal, menurut dia, Inter membakar tenaga terlalu cepat tanpa mendapatkan kontrol yang sesuai. “20 menit pertama sangat krusial,” ujarnya, menilai bahwa cara tim bermain di awal laga bisa dioptimalkan agar tidak kelelahan di kemudian pertandingan.
