Ia juga menambahkan bahwa dalam menghadapi Como, Inter tampak terlalu cepat mengejar serangan vertikal. Padahal, menurut Chivu, lebih baik bermain dengan sabar, “menyaring kanal passing” lawan, dan mencari kombinasi yang lebih terstruktur sebelum menerobos pertahanan.
•Latar Belakang Tekanan bagi Chivu
Komentar Chivu ini bukan sekadar omongan kosong. Sejak ditunjuk menjadi pelatih Inter Milan, ia menghadapi ekspektasi yang tinggi. Musim lalu, Inter dikecewakan dengan kekalahan besar di final Liga Champions, dan Chivu ditugaskan untuk mengembalikan mental dan performa tim.
Sebelumnya, Chivu pernah mengakui bahwa Inter kadang masih menunjukkan “kebiasaan lama” yang kurang efektif. Di sisi lain, dia juga terus menekankan kestabilan dan kesabaran: kemenangan besar bagus, tetapi tidak boleh menjadi alasan untuk lengah.
•Tantangan ke Depan
Baca Juga:Benarkah Makan Coklat Setelah Mie Bisa Mematikan? Ini Fakta Ilmiahnya yang Wajib Kamu TahuApakah Apel Benar-Benar Bisa Mengobati Insomnia? Ini Penjelasan Ilmiah yang Perlu Kamu Ketahui
Dengan kritik konstruktif dari Chivu, beberapa hal menjadi sorotan utama ke depan.
1. Kedalaman Tim: Pemain muda seperti Henrique dan Diouf menunjukkan potensi besar, tetapi mereka butuh pengalaman dan bimbingan mentah dari para veteran.
2. Pengelolaan Energi: Inter perlu bisa menjaga intensitas tanpa membakar tenaga terlalu cepat, terutama di laga-laga besar.
3. Ketenangan Taktis: Alih-alih selalu menekan dan mengejar serangan vertikal, Chivu ingin timnya lebih tenang dalam membangun serangan dan memanipulasi tempo.
4. Konsistensi Mental: Sebagai pelatih muda, Chivu harus menjaga agar timnya tidak terbuai kemenangan besar dan tetap giat memperbaiki celah yang ada.
Kesimpulan
Kemenangan 4-0 atas Como seharusnya menjadi momen kebanggaan bagi Inter Milan. Namun, dengan karakter kritis khas Cristian Chivu, hasil itu lebih jadi batu loncatan daripada puncak. Ia menuntut performa lebih matang, kontrol emosi yang lebih baik, dan transisi yang lebih stabil. Sikap ini mencerminkan ambisi besar Chivu: bukan hanya memenangkan pertandingan, tetapi membangun tim yang konsisten, terstruktur, dan siap bersaing di puncak Liga Italia.
