RADARCIREBON.TV- Perseteruan antara Mohamed Salah dan Liverpool kini memasuki babak paling panas.
Setelah sekian lama menjadi ikon klub Merseyside, sang penyerang asal Mesir secara terbuka menyatakan bahwa dirinya merasa telah “dilempar ke bawah bus” (“thrown under the bus”) oleh manajemen Liverpool. Pernyataan ini menciptakan gelombang kontroversi besar, bukan hanya di dalam tubuh klub, tetapi juga di antara suporter dan pengamat sepak bola. Situasi ini dipandang sebagai konflik internal yang sangat dalam dan memiliki kesamaan dramatis dengan pertikaian Cristiano Ronaldo dengan Manchester United di masa lalu.
Drama Sang Raja Merah: Ketika Salah Merasa Dikhianati Liverpool!
1. Ungkapan Frustrasi dari Salah
Baca Juga:Ledakan Dua Gol Rasmus Hojlund: Kebangkitan Mesin Gol Muda yang Mengubah Wajah Manchester UnitedJuventus Terpukul di Napoli, Locatelli: “Kami Sebenarnya Bisa Lebih Baik dari Ini”
Setelah absen dari starting XI selama tiga pertandingan beruntun, Salah menunjukkan rasa frustasinya dalam wawancara usai pertandingan imbang 3-3 Liverpool melawan Leeds. Ia menyebut bahwa ia merasa menjadi kambing hitam atas permulaan buruk Liverpool musim ini. “I have done so much for this club, Now I’m sitting on the bench, It seems like the club is throwing me under the bus,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menuduh adanya janji-janji yang dilontarkan klub pada saat memperbarui kontraknya di musim panas, tetapi kenyataannya tidak ditepati. Menurut Salah, ada bagian dari klub yang memang sepertinya “ingin memindahkan semua kesalahan kepadanya.”
2. Retak Hubungan dengan Pelatih
Salah tidak hanya menyinggung manajemen, tapi juga menyebut bahwa hubungannya dengan manajer Arne Slot telah runtuh sama sekali. “I had a good relationship with the manager, and all of a sudden we don’t have any relationship,” kata Salah dalam wawancara tersebut.
Pendapat Salah ini semakin memperkuat kesan bahwa konflik ini bukan sekadar masalah waktu bermain, tetapi juga soal kepercayaan dan komunikasi yang hilang.
3. Reaksi Publik dan Tokoh Legendaris Liverpool
Pernyataan Salah langsung memicu reaksi keras dari tokoh-tokoh besar di dunia sepak bola. Graeme Souness, legenda Liverpool, mengkritik tindakan Salah sebagai “disrespectful” tidak menghormati tradisi klub dan rekan-rekannya. Souness memperingatkan bahwa sikap ini bisa berdampak negatif bagi atmosfer tim dan standar disiplin dalam latihan.
