Sementara itu, Wayne Rooney, mantan striker Manchester United, mengaku prihatin bahwa tindakan Salah bisa “menghancurkan warisannya di Liverpool.” Menurut Rooney, kesombongan dan pernyataan publiknya bisa menjadi noda besar dalam karier besar Salah bersama The Reds.
Konflik Sejarah: Lebih dari Sekadar Ketidaksepakatan Sekarang
Salah dan Liverpool memang pernah memiliki konflik di masa lalu. Terdapat laporan bahwa Salah tidak selalu memiliki hubungan dekat dengan Jurgen Klopp ketika masih menjabat sebagai manajer. Salah pernah menolak berbicara panjang lebar setelah konfrontasi di pinggir lapangan, mengatakan, “There’s going to be fire if I speak.”
Selain itu, Salah pernah mengakui adanya ketegangan dengan Sadio Mane, rekan penyerang di lini depan Liverpool. Meskipun keduanya tetap profesional, hubungan di luar lapangan disebut tidak terlalu dekat. Ketegangan ini mengingatkan banyak orang pada konflik internal pemain bintang di klub besar, mirip rivalitas besar yang pernah terjadi di Manchester United antara CR7 dengan sejumlah pemain lain.
•Dampak di Luar Lapangan
Baca Juga:Ledakan Dua Gol Rasmus Hojlund: Kebangkitan Mesin Gol Muda yang Mengubah Wajah Manchester UnitedJuventus Terpukul di Napoli, Locatelli: “Kami Sebenarnya Bisa Lebih Baik dari Ini”
Kontroversi ini tidak hanya merusak citra internal tim, tetapi juga bisa berdampak pada keputusan masa depan Salah. Pemain asal Mesir ini dikabarkan akan bermain untuk tim nasionalnya di Piala Afrika, dan pertandingan kandang berikutnya melawan Brighton diperkirakan bisa menjadi momen perpisahan tidak resmi dengan suporter Liverpool, tergantung bagaimana dinamika konflik ini berkembang.
Dalam kondisi ini, tekanan tak hanya datang dari klub, tetapi juga publik dan media. Banyak pihak mempertanyakan apakah Liverpool akan mempertahankan Salah atau mempertimbangkan untuk melepaskannya di jendela transfer berikutnya. Ada juga anggapan bahwa manajemen klub harus segera bertindak agar konflik tidak semakin memburuk.
Kesimpulan
•Konflik Warisan Si Raja Merah
Situasi Mohamed Salah di Liverpool saat ini jauh dari kata stabil. Sang legenda klub merasa dikhianati, berhadapan langsung dengan manajemen dan sang pelatih, sementara para legenda klub menyoroti betapa bahayanya konflik ini bagi masa depan warisannya. Drama ini mengingatkan publik sepak bola pada perseteruan besar sebelumnya, seperti kisah Cristiano Ronaldo dengan Manchester United, dimana superstar, ego, dan kekuasaan klub saling beradu.
