RADARCIREBON.TV Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memastikan pemerintah daerah (pemda) setempat, menangani persoalan banjir rob yang terus melanda pesisir Indramayu, Jabar, dengan penanganan sesuai kebutuhan lapangan.
Dedi dalam keterangannya di Majalengka, Jabar, Senin, menyebutkan penanganan peristiwa banjir rob di Indramayu bisa dilakukan dengan penataan daerah aliran sungai.
Ia mengatakan, banjir rob di wilayah pesisir, pada dasarnya dipicu oleh kenaikan muka air laut, sehingga penanganan harus dilakukan melalui pembenahan sungai, melaksanakan normalisasi serta penataan permukiman.
Baca Juga:Presiden Beri 100 Becak Listrik, Pemkab Cirebon Dorong Pemanfaat Becak Listrik Untuk WisataHasil Pertandingan Udinesee vs Genoa Skor 1-2
“Banjir yang di Indramayu itu sederhana, yang pertama adalah daerah aliran sungainya harus dibenahi,” katanya.
Menurut dia, kawasan permukiman yang setiap hari terendam juga perlu direlokasi, terutama yang berada di titik paling dekat dengan garis laut serta selalu menjadi langganan genangan.
“Kedua, rumah-rumah yang langganan rob lebih baik direlokasi. Kalau laut tidak bisa dicegah, airnya makin naik dan akan terus masuk ke wilayah Eretan,” katanya.
Pihaknya telah meminta Pemerintah Kabupaten Indramayu, untuk segera menindaklanjuti proses relokasi tersebut.
“Kemarin sudah 200 orang minta direlokasi. Saya sudah sanggup 200 orang direlokasi. Nggak ada yang sulit di Jawa Barat, semuanya mudah,” katanya.
Sementara itu, banjir rob kembali merendam kawasan pesisir Desa Eretan Wetan, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu, pada Jumat (5/12).
Peringatan BPBD
Perihal bencana banjir rob ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu telah mengeluarkan peringatan dini banjir pesisir atau rob pada 10-15 Desember dan 27-31 Desember 2025.
Baca Juga:Persib Bandung vs Bangkok United: Pratama Arhan Siap Menggojek Gelora Bandung Lautan ApiComeback! AC Milan Menang 3-2 dari Torino Liga Italia Serie 2025/2026
Puncak pasang maksimum diperkirakan terjadi pada 15.00-19.00 WIB. Kepala Pelaksana BPBD Indramayu, Dadang Oce Iskandar, menjelaskan bahwa banjir pesisir atau rob di pesisir Indramayu disebabkan oleh kombinasi fenomena pasang maksimum air laut, jarak terdekat Bulan ke Bumi (perigee), dan fase Bulan purnama yang dikenal sebagai supermoon.
“Kondisi tersebut memicu peningkatan ketinggian pasang air laut maksimum yang dapat menyebabkan banjir rob,” ujar Oce.
Selain wilayah Kecamatan Kandanghaur, banjir rob juga diprediksi berdampak parah di wilayah pesisir Kecamatan Pasekan dan Kecamatan Indramayu.
