Selain taekwondo, beberapa emas lainnya diraih dari cabang seperti kano, petanque, renang gaya punggung, serta bulutangkis beregu putra, salah satu cabor yang kerap menjadi sumber medali bagi Merah Putih.
Di sektor medali non-emas, Indonesia juga menunjukkan pemerataan kekuatan di berbagai cabang. Medali perak datang dari MTB downhill, hoki 5s, catur, kano, dan beberapa nomor renang. Sementara medali perunggu turut disumbangkan oleh cabor ju-jitsu, hoki 5s putri, kano, dan petanque.
Melihat perkembangan harian, Indonesia sebenarnya punya peluang besar untuk mengejar Thailand, terutama ketika cabang-cabang andalan seperti atletik, pencak silat, dan bulutangkis nomor individual mulai dipertandingkan. Tradisi kuat Indonesia pada beberapa cabang tersebut bisa menjadi momentum untuk memperkecil jarak.
Baca Juga:Klasemen Medali SEA Games 2025: Badminton Indonesia Bidik Dua Emas di Tengah Luka Kekalahan Timnas U-22Bojan Hodak Lempar Peringatan Keras! Jelang Laga Penentu Grup G: Persib vs Bangkok United di ACL Two
Dinamika Klasemen yang Masih Bisa Berubah
Meski beberapa negara sudah mengoleksi banyak medali, SEA Games 2025 masih berada di fase awal. Artinya, susunan klasemen masih dapat berubah signifikan dalam beberapa hari ke depan. Negara seperti Vietnam, Filipina, dan Malaysia biasanya mulai menunjukkan kekuatannya ketika beberapa cabor unggulan mereka dimainkan.
Artikel sumber juga menekankan bahwa perolehan medali pada hari-hari berikutnya bisa memberikan kejutan, mengingat beberapa cabang sedang masuk ke fase semifinal dan final.
Indonesia sendiri dinilai memiliki peluang realistis untuk memperbaiki posisi, terutama jika performa atlet terus konsisten. Tantangan terbesar adalah menjaga fokus dan memaksimalkan peluang di cabor yang sebelumnya menjadi sumber medali.
Dengan kompetisi yang masih panjang, atmosfer SEA Games 2025 dipastikan makin panas. Persaingan ketat antara Thailand dan Indonesia di papan atas akan menjadi salah satu narasi sentral yang menarik untuk diikuti.
Klasemen Sementara SEA Games 2025
Thailand — 19 emas, 13 perak, 10 perunggu, (Total 42)
Indonesia — 5 emas, 9 perak, 7 perunggu (Total 21)
Singapura — 5 emas, 4 perak, 5 perunggu (Total 14)
Vietnam — 4 emas, 4 perak, 16 perunggu (Total 24)
Myanmar — 2 emas, 4 perak, 1 perunggu (Total 7)
Filipina — 2 emas, 2 perak, 9 perunggu (Total 13)
Malaysia — 2 emas, 2 perak, 9 perunggu (Total 13)
Laos — 1 emas, 1 perak, 6 perunggu (Total 8)
Brunei Darussalam — 0 emas, 1 perak, 1 perunggu (Total 2)
Timor Leste — 0 emas, 0 perak, 1 perunggu (Total 1)