Menyikapi kegagalan ini, Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan secara terbuka menyatakan bahwa kegagalan teknis ini sepenuhnya adalah tanggung jawabnya sebagai pelatih. Pernyataan serupa juga disampaikan oleh pemain seperti Jens Raven dan kapten tim, Ivar Jenner, yang berjanji akan menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga untuk kembali lebih kuat di masa depan.
Di balik duka kegagalan mempertahankan medali emas, dukungan tulus dari warga lokal Thailand menjadi sebuah hiburan kecil yang tak terduga. Hal ini membuktikan bahwa semangat dan performa Garuda Muda, meskipun belum sempurna, telah menorehkan kesan yang mendalam di hati para penggemar sepak bola, bahkan di luar Indonesia. Antusiasme para ‘warlok’ yang rela menunggu demi mendapatkan selembar tanda tangan adalah bukti bahwa masa depan tim ini masih memiliki daya pikat yang besar dan layak dinantikan.
