Kiprah Komjen Suyudi Ario Seto, Kepala BNN yang Bongkar Sabu 2 Ton Buronan Interpol

Komjen Suyudi Ari Seto
Komjen Suyudi Ari Seto
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Operasi itu bergerak senyap, lintas negara, dan penuh risiko. Dua ton sabu, bernilai fantastis hampir Rp5 triliun, berhasil digagalkan sebelum sempat meracuni generasi. Di balik pengungkapan kasus narkotika terbesar tahun ini, satu nama mencuat ke permukaan: Komjen Pol Suyudi Ario Seto, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN).

Tak ada euforia berlebihan. Tak pula pidato panjang. Namun keberhasilan membongkar jaringan internasional yang melibatkan buronan Interpol di Kamboja menjadi penegasan penting: perang melawan narkoba kini berada di tangan yang tepat.

Suyudi Ario Seto bukan figur yang lahir dari sorotan kamera. Ia tumbuh dari lorong-lorong kerja keras, dari meja penyidikan, dan dari malam-malam panjang yang jarang diketahui publik. Lahir di Pandeglang, 14 Juli 1973, Suyudi dikenal sebagai perwira Polri dengan insting reserse yang tajam dan disiplin tinggi.

Baca Juga:Di Usia 80 Brimob, Kapolri Tegaskan Peran Brimob dalam Ketahanan Pangan dan MBGPrabowo Lantik Eks Kabaintelkam Polri Akhmad Wiyagus Jadi Wamendagri

Kariernya dimulai dari bawah. Usai lulus Akademi Kepolisian pada 1994, Suyudi lebih banyak menghabiskan waktu di lapangan. Ia memulai langkah sebagai Kanit II Resmob Polda Metro Jaya posisi yang membentuk nalurinya membaca kejahatan terorganisir. Dari sana, jalur hidupnya nyaris selalu beririsan dengan kasus-kasus berat.

Nama Suyudi perlahan dikenal di internal Polri sebagai sosok pekerja keras dan tenang. Ia pernah menjadi Kapolsek Pasar Minggu, lalu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat. Tahun 2011 menjadi titik penting ketika ia dipercaya sebagai Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya, menangani jaringan kejahatan kendaraan bermotor yang kala itu meresahkan ibu kota.

Langkahnya terus menanjak. Pada 2014–2015, Suyudi menjabat Kapolres Majalengka. Di wilayah ini, ia dikenal dekat dengan anggota dan masyarakat. Pendekatannya sederhana: tegas dalam penegakan hukum, tetapi terbuka dalam dialog. Karakter itu terus melekat hingga ia dipercaya memimpin Polres Bogor, Polresta Bogor Kota, hingga Kapolres Metro Jakarta Pusat pada 2017, salah satu wilayah terpadat dan paling kompleks secara keamanan.

Pengalaman panjang di bidang reserse membuatnya dipercaya mengisi jabatan strategis di Bareskrim Polri. Ia pernah menjabat sebagai Wadirtipideksus dan Wadirtipidsiber Bareskrim Polri pada 2020, menangani kejahatan ekonomi dan siber yang kian canggih. Kombinasi pengalaman lapangan dan pemahaman kejahatan modern inilah yang kelak menjadi modal besarnya di BNN.

0 Komentar