RADARCIREBON.TV – Pertandingan antara Dewa United dan Persis Solo di lanjutan kompetisi Liga Indonesia menjadi ajang adu strategi antar dua pelatih yang saat ini tengah berada di bawah tekanan besar. Jan Olde Riekerink dan Milomir Seslija bakal saling berhadapan, bukan hanya untuk merebut tiga poin, tetapi juga untuk membuktikan kapasitas mereka dalam menghadapi ekspektasi tinggi dari klub dan suporter masing-masing.
Laga ini menjadi penting karena kedua tim sama-sama ingin memperbaiki posisi di klasemen. Di satu sisi, Dewa United berharap bisa menembus zona papan atas, sementara Persis Solo ingin mempertahankan tren positif dan merangsek lebih tinggi. Kedua pelatih harus menunjukan taktik matang agar target itu bisa tercapai.
Jan Olde Riekerink: Tantangan Besar di Dewa United
Bagi Jan Olde Riekerink, pelatih berkebangsaan Belanda ini menghadapi beban besar untuk memberikan perubahan signifikan pada performa Dewa United. Riekerink dikenal sebagai pelatih yang punya pengalaman internasional mumpuni, namun di Indonesia ia harus beradaptasi dengan dinamika liga yang berbeda.
Baca Juga:Sejarah Baru Futsal Indonesia: Timnas Putra Hancurkan Thailand 6-1 dan Raih Emas SEA Games 2025Aldila dan Janice Sabet Emas Ganda Putri Tenis di SEA Games 2025, Tambah Pundi Medali Indonesia
Selama beberapa pertandingan terakhir, Dewa United belum tampil konsisten. Skuad yang diharapkan bisa bermain agresif justru sering kehilangan ritme di saat-saat penting. Riekerink kemudian dituntut untuk mampu membaca kekuatan lawan sekaligus memperbaiki kelemahan timnya, terutama di sisi pertahanan dan ketajaman lini depan.
Dalam sesi latihan terakhir, Riekerink terlihat memberi fokus pada peregangan taktik, koordinasi antar pemain, dan transisi cepat dari bertahan ke menyerang. Ia tampak ingin Dewa United bermain lebih fleksibel, tidak hanya mengandalkan bola panjang tetapi juga kreativitas di tengah lapangan.
Milomir Seslija: Persis Solo dan Tekanan Ekspektasi Suporter
Sementara itu, pelatih Persis Solo, Milomir Seslija, juga menghadapi tekanan tersendiri. Persis Solo dikenal suporter fanatik dan tuntutan mereka sangat tinggi setiap musim. Meski Persis memiliki skuad berkualitas, hasil belum selalu maksimal setiap laga.
Seslija dituntut untuk membuat Persis lebih tajam dalam mencetak gol, namun tetap solid di lini pertahanan. Sering kali timnya mendominasi penguasaan bola tetapi belum mampu menyelesaikan peluang dengan efektif. Hal inilah yang jadi fokus utama Seslija dalam beberapa sesi latihan menjelang pertandingan.
