RADARCIREBON.TV – Rasmus Hojlund menunjukkan penampilan yang luar biasa bersama Napoli musim ini. Legenda sepakbola Italia, Gianfranco Zola, meyakini bahwa penampilan striker asal Denmark itu telah membuat pihak Manchester United menjadi sangat terkejut.
Hojlund sering kali dianggap sebagai pembelian yang gagal bagi MU setelah hanya mencetak 26 gol dalam 95 penampilan selama dua musim. Pada musim lalu, ia bahkan hanya berhasil membuat 10 gol dalam 52 kali bermain.
Namun, di musim ini, Hojlund telah membukukan sembilan gol hanya dalam 20 pertandingan. Hal ini jelas menunjukkan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan tahun terakhirnya di Manchester.
Baca Juga:Piala Afrika 2025: Berikut Daftar Sementara Tim Lolos 16 BesarLengkap dan Ramah Keluarga, Wisata Jabodetabek–Bandung Cocok untuk Libur Tahun Baru
Bahkan, jumlah gol Hojlund kini lebih unggul dibandingkan para penyerang MU saat ini. Hanya Bryan Mbeumo yang paling mendekatinya, dengan tujuh gol dari 17 laga.
Zola, yang merupakan mantan rekan setim Diego Maradona di Napoli, melihat Hojlund sebagai pemain yang berpotensi menjadi kunci di paruh kedua musim ini. Ia pun merasa heran dengan keputusan MU yang membiarkan pemain tersebut pergi begitu saja, seolah mereka tidak belajar dari situasi Scott McTominay di musim sebelumnya.
“Hojlund membuat banyak orang terkejut, termasuk di Manchester United. Setelah McTominay pergi karena keputusan ceroboh dari (Erik) Ten Hag (mantan pelatih MU sebelum Ruben Amorim), mereka melepas striker seperti dia,” ungkap Zola kepada La Gazzetta dello Sport seperti yang dilansir oleh Football Italia.
Hojlund telah memberikan satu gelar Piala Super Italia untuk Napoli setelah mengalahkan Bologna 2-0 di final pekan lalu. Dia bermain untuk Napoli dengan status pinjaman, namun akan dipermanenkan jika tim yang dilatih Antonio Conte berhasil lolos ke Liga Champions musim depan.
Penampilan impresif Hojlund bersama Napoli juga dinilai tak lepas dari sistem permainan yang diterapkan Antonio Conte, yang mampu memaksimalkan kekuatan fisik, pergerakan tanpa bola, serta naluri gol sang striker. Lingkungan kompetitif Serie A dan kepercayaan penuh dari pelatih membuat Hojlund tampil lebih percaya diri, sekaligus membuktikan bahwa ia masih memiliki potensi besar untuk bersinar di level tertinggi Eropa.