Kecanggihan lainnya adalah ketika kereta ini berjalan, di mana tiga unsur hewan seperti sayap burung, kepala naga dan belalai gajah di bagian kiri dan kanannya bisa bergerak mengikuti irama laju kereta.
Ketiga unsur tersebut juga memiliki arti. Seperti sayap burung yang melambangkan persahabatan antara Cirebon dengan Arab, kemudian kepala naga yang punya
kaitan erat dengan bangsa Tionghoa dan terakhir belalai gajah sebagai simbol kerja sama dengan negara India yang beragama Hindu.
Baca Juga:Jalan di Kec. Pabuaran RusakSejarah Sandiwara Cirebon Indramayu
Kini, kereta tersebut telah di gantikan fungsinya oleh kereta replika Singa Barong yang biasa di gunakan saat perayaan adat di Keraton Kasepuhan. Kereta tersebut di buat di tahun 1995, dan masih terbilang kokoh.