Petani Keluhkan Pembatasan Pupuk Bersubsidi

0 Komentar

Petani di Desa Sende Kecamatan Arjawinangun mengeluhkan pupuk bersubsidi yang dibatasi. Hal ini mengakibatkan para petani mengalami kekurangan pupuk.

Pupuk bersubsidi yang disediakan oleh pemerintah untuk para anggota kelompok tani dirasa kurang oleh sebagian petani di Desa Sende Kecamatan Arjawingang, Kabupaten Cirebon. Untuk menutup kekurangan pupuk tersebut, petani terpaksa harus membeli pupuk non subsidi.

Perbedaan harga antara pupuk subsidi dan juga pupuk non subsisi lumayan jauh. Berdasarkan keterangan petani, harga pupuk bersubsidi dikisaran 250-300 ribu rupiah per kwintal, sedangkan pupuk non subsidi bisa mencapai harga 1 juta rupiah perkwintal.

Baca Juga:Uu Diusung Jadi Bacaleg DPR RI di Dapil 8 JabarRoadshow Pembinaan Kabupaten Kota Sehat Pemprov Jabar

Hal tersebut justru cukup memberatkan para petani karena dengan membeli pupuk non subsidi, maka modal yang dikeluarkan petani lebih besar. Apalagi dengan pendapatan petani dari hasil panen yang tidak terlalu besar dan juga terkadang terdapat fluktuasi harga.

Ketersediaan pupuk sebenarnya banyak, namun yang menjadi permasalahan bagi para petani adalah pembatasan pembelian pupuk bersubsidi yang terkadang tidak sesuai dengan luas lahan yang dimiliki oleh petani. Sehingga petani mengalami kekurangan, yang berdampak kepada produktifitas hasil panen terkadang kurang memuaskan.

0 Komentar