Sepasang Lansia Tempati Rumah Tidak Layak Huni

0 Komentar

Sepasang lansia keluarga miskin di Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, hidup serba kesusahan. Selain menempati rumah tidak layak huni, mereka kerap tidak mampu sekedar membeli beras untuk makan.

Pasangan Tasirun dan Sukiyah merupakan salah satu warga paling miskin di wilayah RT 03 RW 06 Desa Jagapura, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes. Di usia senjanya itu, Tasirun sudah jarang lagi mendapat panggilan kerja buruh serabutan.

Padahal, pekerjaan ini adalah andalan satu satunya untuk menghidupi keluarga. Dalam beberapa hari sekali, kadang ia bekerja mencangkul sawah dan dibayar 60 ribu rupiah sehari.

Baca Juga:Nikmatnya Mi Di Kedai MammiePenjual Air Bersih Raup Untung

Tasirun mengatakan, hidupnya makin susah setelah harga beras naik. Selain mahal, saat ini dirinya juga sudah jarang mendapat pekerjaan.

Saat kehabisan beras dan tidak ada kerjaan, mereka kerap hutang ke tetangga atau warung. Kadang pula ada tetangga yang mau berbagi memberikan makanan atau beras.

Untuk saat ini, Tasirun mengaku cukup lega karena ada pembagian bantuan beras dari pemerintah. Bantuan 10 kg beras ini bisa cukup untuk makan sekeluarga selama 15 hari.

Keluarga ini menempati rumah petak kecil berukuran 4 x 5 meter. Bagian depan dan belakang bangunan ini terbuat dari batu bata, namun pada kedua sisi samping masih berupa geribik atau anyaman bambu yang sudah lapuk dan berlubang.

Hanya ada satu kamar di rumah kecil ini. Kamar ini tidak terdapat dipan atau tempat tidur. Sebuah kelambu kucel dipasang di atas kasur yang tergeletak di atas lantai.

Tidak ada sumur sebagai sumber air. Untuk cuci dan mandi, Sukiyah, istri Tasirun harus menimba air di sumur tetangga.

Tarjono, Ketua RT 03 mengatakan, sebagai warga miskin, Tasirun tercatat sebagai penerima bantuan dari pemerintah, baik program BPNT maupun PKH. 

Baca Juga:Persediaan Beras Di Gudang Bulog Masih Ada 48 Ribu TonPenyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah

Selain pasangan lansia, ada satu orang lagi yang menghuni rumah tersebut. Dia adalah Kiki Andriyani, cucu dari Tasirun. Anak ini putus sekolah saat kelas 2 SMP karena faktor biaya. Selepas sekolah, Kiki bekerja sebagai pelayan warteg

0 Komentar