4. Lobang Jepang Bukittinggi
Kalau tertarik menelusuri masa lalu kelam Indonesia sekaligus menguji nyali, ada pula pilihan wisata sejarah di Bukittinggi yang cukup menarik, yakni Lobang Jepang Bukittinggi yang dapat di kunjungi melalui Taman Panorama di Ngarai Sianok.
Lobang Jepang Bukittinggi berikan lukisan tentang masa pendudukan Jepang di Indonesia pada tahun 1942 hingga 1945 silam. Bunker yang panjangnya mencapai 1400 meter ini memiliki 21 lorong yang di manfaatkan untuk berbagai macam hal, contohnya adalah ruang penyimpanan amunisi, ruang mata-mata, dan ruang penyiksaan.
Untuk alasan keamanan, beberapa jalur di dalam objek wisata yang bersejarah ini di tutup agar pengunjung tidak menyasar di dalam labirin goa.
Baca Juga:Daftar Kuliner Khas Bukittinggi yang Bikin Kamu Ketagihan, Lamak Bana!Keajaiban Tersembunyi di Sumatera Barat: 5 Danau yang Saya Kalau di Lewatkan
5. Museum Rumah Adat Baanjuang
Juga terletak di kawasan Taman Margasatwa adalah Museum Rumah Adat Baanjuang yang merekam jejak kehidupan masyarakat Minang. Berumur 85 tahun, destinasi tempat wisata yang terbuat dari kayu ini mengikuti rancangan rumah adat gadang, lengkap dengan anjuang pada sisi kanan dan kiri gedung.
Mengunjungi objek wisata di Bukittinggi ini, kamu bisa menjumpai rumah miniatur tradisional, hewan-hewan langka yang di awetkan, serta benda-benda adat Minangkabau termasuk perlengkapan masak, alat musik, hingga senjata untuk berburu.
6. Rumah Kelahiran Bung Hatta
Mohammad Hatta, sebagai Wakil Presiden Indonesia yang pertama, merupakan nama bersejarah bagi masyarakat Indonesia. Maka dari itu, wajar saja jika banyak yang penasaran ingin melihat sendiri tempat kelahiran sosok pejuang kemerdekaan tersebut.
Di pugarkan pada tahun 1995, Rumah Kelahiran Bung Hatta di lestarikan sebagai museum untuk mengenang masa kecil sang Pahlawan Nasional. Di tempat wisata sejarah Bukittinggi ini kamu akan di bawa melewati mesin waktu karena bangunan dan letak perabotannya di atur sedetail mungkin mengikuti rupa aslinya.
7. Jam Gadang
Bukan tanpa sebab jam ini di sebut sebagai kembaran Big Ben. Mesin penggerak yang di gunakan kedua jam ikonik ini identik serta tidak di produksi lagi untuk bangunan lainnya.
Di rancang oleh arsitek Minangkabau, Yazid Rajo Mangkuto Sutan Gigi Ameh, Jam Gadang adalah simbol kota yang akan menyempurnakan kunjungan kamu ke Bukittinggi.