Choji di panggil “Si Rakus”, karena saat Tim 10 sedang berkumpul makan yakiniku, pastilah Choji memesan makanan dengan porsi besar, dan selalu menguras dompet Asuma yang mentraktir mereka.
3. Cenderung menghindari masalah besar
Asuma bisa dibilang sedikit malas dan tidak ingin terlibat dalam masalah yang besar. Lebih tepatnya, dia tidak ingin masuk lebih dalam ke masalah tersebut, jika masalah itu memang tidak benar-benar berhubungan dengan dirinya.
Salah satu contohnya adalah saat Ujian Chunin. Dia sudah memperingati semua anggota Tim 10 untuk bertarung dengan hati-hati, dan jika terjadi sesuatu yang berbahaya, maka dia akan langsung turun tangan dan menghentikannya, namun hanyalah ucapan belaka, sampai Ino dan Shikamaru sempat meledek dan mempertanyakan tentang ucapannya tersebut.
Baca Juga:Epic Comeback! AC Milan Tumbangkan PSG Dengan Skor Tipis 2-1, Liga Champions 2023 – 2024Gelandang Timnas Prancis Eduardo Camavinga Tekan Perpanjang Kontrak di Real Madrid Hingga 2029
Contoh lainnya saat pertarungan Neji dan Hinata. Di akhir, saat Neji semakin brutal dan bisa saja membunuh Hinata, anggota jonin lain turun menghentikannya. Guy menahan badan Neji, Kakashi memegang tangan kanan Neji, Gekko menahan dahi Neji, dan Kurenai memegangi tangan kiri pemuda gondrong ini.
Asuma? Oh dia sedang asik menyaksikan dari atas sana.
4. Hubungannya dengan ayahnya kurang baik
Asuma dan Hiruzen Sarutobi atau Hokage Ketiga memiliki hubungan yang kurang baik. Asuma sering tidak setuju dengan apa yang menjadi prinsip hidup sang Hokage. Hiruzen memiliki prinsip bahwa Hokage adalah “ayah” dan pelindung dari semua orang di desa Konoha (nantinya, prinsip ini digunakan juga oleh Naruto).
Berbeda dengan Asuma yang sering mempertanyakan tentang definisi dari pemimpin, raja dan juga Hokage itu sendiri. Benarkah Hokage adalah pelindung? Kenapa harus ada dua pelindung di sini, yaitu Hokage dan Daimyou?
Akhirnya saat Asuma masih muda, dia pernah berbeda pendapat dengan sang ayah. Dampaknya, dia keluar dari Konoha (sementara) dan bergabung dengan 12 Ninja Penjaga.
Memasuki era Shippuden, Asuma mulai mengerti dengan apa yang dimaksud oleh sang ayah. Di depan makam Hokage Ketiga, Asuma mengatakan bahwa dia sedikit menyesal pernah meninggalkan Konoha, dan tidak memperdulikan orang lain (berbeda dengan sang ayah).