4 Faktor Penyebab Anak Rentang Terserang Virus: Mengapa Mereka Lebih Mudah Terinfeksi?

4 Faktor Penyebab Anak Rentang Terserang Virus: Mengapa Mereka Lebih Mudah Terinfeksi?
penyebab anak terserang virus: klikdokter.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Seringkali anak sakit tiba-tiba meskipun dia sudah beraktivitas seperti biasa. Anak-anak terlihat kelelahan, tidak nafsu makan, dan demam. Meskipun obat penurun panas telah di berikan, orang tua tetap khawatir ketika demam anak tidak kunjung hilang. Orang tua biasanya memeriksakan anaknya ke dokter saat menghadapi situasi seperti ini.

Infeksi virus merupakan satu dari sekian banyak diagnosis dokter yang membuat sebagian orang tua merasa bingung. Pasalnya, anak-anak telah di berikan vaksin lengkap, di biasakan pola hidup bersih, tindakan pencegahan penularan penyakit pun selalu di lakukan. Atau, kadang orang tua yakin pola makan anaknya sudah sehat, tetapi tetap saja anak mudah terserang virus penyakit.

Berikut ini beberapa potensi penyebab anak mudah terserang virus penyakit:

1. Sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang

Sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang pada anak-anak memberikan pengaruh saat mereka terpapar virus. Di lansir Centers for Disease Control and Prevention, sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang ini menyebabkan anak-anak memiliki risiko yang lebih tinggi untuk terinfeksi virus penyakit.

Baca Juga:Sudah Rilis Jadwal Pembukaan Piala Dunia U-17 2023, 30 Ribu Tiket Ludes!Wisata Bersejarah di Bukittinggi, Inilah 6 Fakta Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta Sang Proklamator

Ini menjelaskan mengapa anak-anak lebih gampang sakit di bandingkan dengan orang dewasa yang telah memiliki sistem imun yang lebih baik.

2. Kesulitan dalam menjelaskan

Anak-anak memiliki keterbatasan jumlah kosakata sehingga sering kali sulit untuk menjelaskan secara detail tentang apa yang mereka rasakan.

Beberapa gejala awal terinfeksi virus, seperti lesu dan nyeri otot, agaknya sulit untuk dijelaskan oleh anak kecil. Di tambah dengan kesibukan orang tua dalam pekerjaannya, kadang ini tanpa sengaja mengabaikan keluhan anak-anaknya karena tidak paham.

Hal ini kemudian berdampak pada terlambatnya pertolongan kesehatan yang harusnya segera di dapatkan anak-anak.

3. Kebiasaan menaruh benda-benda ke dalam mulut

Di terangkan dalam laman Healthline, anak-anak kecil menyenangi kebiasaan menaruh benda-benda ke dalam mulut mereka. Kebiasaan ini terjadi karena saraf-saraf sensorik yang terdapat pada mulut dan bibir lebih membantu mereka untuk mengetahui tekstur sebuah benda.

Namun, sayangnya benda-benda ini bisa saja telah terekspos oleh virus dan kuman penyakit, sehingga terpaparnya virus pada anak-anak dapat terjadi oleh kebiasaan menaruh benda-benda ke dalam mulutnya.

4. Keterbatasan kemampuan mengingat

Sama halnya dengan sistem kekebalan tubuh yang masih berkembang, anak-anak juga memiliki tingkat kognitif yang masih belum sempurna. Kondisi ini berdampak pada keterbatasan kemampuan untuk mengingat sesuatu.

Baca Juga:Kisah Misteri Lobang Jepang Bukittinggi, Bikin Bulu Kuduk Merinding!5 Tarian Khas Sumatera Barat, Yuk Mari Berkenalan dengan Budaya Ranah Minang Ini

Contohnya, di rumah sudah sering di pesankan untuk selalu mencuci tangan setelah selesai bermain atau tetap pakai masker saat berbicara dengan temannya yang sakit, tetapi mungkin saja anak tidak mengingatnya. Akibatnya, anak menjadi lebih mudah terserang virus penyakit.

Penyebab anak mudah terserang virus penyakit tidak hanya di pengaruhi oleh kondisi fisiologis anak yang tengah berkembang. Perilaku dan kebiasaan-kebiasaan yang muncul sebagai bagian dari proses pertumbuhan anak memiliki andil yang cukup besar terhadap proses masuknya virus ke dalam tubuh.

Namun, tak perlu cemas karena terserang virus penyakit tak melulu memiliki dampak buruk pada anak. Paparan virus dapat membantu sistem kekebalan tubuh anak untuk belajar mengenali berbagai macam virus. Ini penting agar di masa mendatang, saat tubuh kembali terpapar virus yang sama, anak tidak mudah sakit.

Meski demikian, tindakan-tindakan pencegahan penularan virus tetap perlu di lakukan untuk meminimalkan tingkat keparahan infeksi virus pada anak.

0 Komentar