Mengungkap Sejarah: Asal Usul Perayaan Hari Thanksgiving dan Fenomena Black Friday

Thanksgiving/Jagran Josh
Thanksgiving/Jagran Josh
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Perayaan Hari Thanksgiving dan fenomena Black Friday telah menjadi tradisi yang mendalam di Amerika Serikat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi asal usul keduanya, membawa kita kembali ke akar-akarnya yang kaya akan sejarah.

Thanksgiving/Jagran Josh

Asal Usul Hari Thanksgiving

Hari Thanksgiving dirayakan setiap tahun pada hari Kamis keempat bulan November di Amerika Serikat. Asal usul perayaan ini dapat ditelusuri kembali ke tahun 1621, ketika para pemukim Inggris (Pilgrim) dan suku Wampanoag di Plymouth, Massachusetts, mengadakan pesta bersama untuk merayakan panen pertama bersama-sama. Perayaan ini di anggap sebagai momen yang menggambarkan kerjasama dan persahabatan antara pemukim dan suku asli.

Namun, Hari Thanksgiving tidak di resmikan sebagai hari libur nasional hingga abad ke-19. Pada tahun 1863, Presiden Abraham Lincoln mengumumkan Hari Thanksgiving sebagai hari libur nasional, menetapkannya sebagai hari untuk bersyukur atas hasil panen dan berbagi keberkahan bersama keluarga dan teman.

Baca Juga:Dakota Johnson: Biografi dan Jejak Karir Bintang BerbakatMenggali Kegelapan: Sinopsis Squid Game, Drama Seru yang Memukau

Tradisi Makan Malam Thanksgiving

Tradisi makan malam Thanksgiving yang khas melibatkan hidangan lezat seperti kalkun panggang, kentang tumbuk, kacang polong, dan saus cranberry. Momen keluarga berkumpul dan berbagi hidangan menjadi inti dari perayaan ini.

Fenomena Black Friday

Black Friday, yang jatuh pada hari setelah Hari Thanksgiving, adalah hari di mulainya musim belanja Natal dan di kenal dengan diskon besar-besaran dan penawaran istimewa dari berbagai pengecer. Nama “Black Friday” di yakini berasal dari istilah akuntansi yang merujuk pada saat pengecer mulai menghasilkan keuntungan atau “masuk ke zona hitam” setelah periode penjualan besar.

Fenomena Black Friday telah berkembang menjadi salah satu hari belanja terbesar di Amerika Serikat. Para konsumen berbondong-bondong ke toko-toko fisik dan online untuk memanfaatkan penawaran yang luar biasa, dan beberapa toko bahkan membuka pintunya di tengah malam untuk memberikan peluang belanja lebih awal.

Evolusi Belanja Online

Selain belanja di toko fisik, Black Friday juga menjadi puncaknya dengan fenomena belanja online. Kecanggihan teknologi memungkinkan konsumen untuk mengejar penawaran secara daring tanpa meninggalkan kenyamanan rumah. Cyber Monday, hari Senin setelah Thanksgiving, juga menjadi hari belanja online yang signifikan.

Kritik dan Perubahan Tradisional

Meskipun menjadi peristiwa yang di rayakan, Black Friday juga mendapat kritik karena kekacauan dan kerumunan di toko-toko. Beberapa orang bahkan memilih untuk menghindari kerumunan dan berbelanja secara daring atau memilih perayaan belanja yang lebih tenang seperti Small Business Saturday, yang menyoroti dukungan untuk bisnis lokal.

0 Komentar