Aksi Cegah Stunting Di Kota Cirebon

0 Komentar

Pemerintah Kota Cirebon, melakukan aksi cegah stunting di salah satu gedung pertemuan di wilayah Kebon Pelok, Harjamukti, Kota Cirebon. Ada beberapa formula untuk mengatasi masalah stunting, diantaranya balita harus sehat melalui A B C D E, A B C D E adalah aktif minum tablet tambah darah, bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali, cukupi konsumsi protein hewani, datang ke posyandu setiap bulan, ekslusif asi 6 bulan.

Aksi cegah stunting dilakukan Pemerintah Kota Cirebon, dengan melibatkan berbagai SKPD, baik Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, tim pendamping keluarga, TPPS, dan lainnya.

Ada formula yang menjadi salah satu strategi dalam upaya menurunkan angka stunting. Balita Kota Cirebon harus sehat melalui “ABCDE”.

Baca Juga:Pengedar Sabu Sabu Sabu Dibekuk Di KontrakanSosialisasi Penanganan Sampah Mandiri Di Sekolah

ABCDE adalah aktif minum tablet tambah darah, bumil teratur periksa kehamilan minimal 6 kali, cukupi konsumsi protein hewani, datang ke posyandu setiap bulan, ekslusif asi 6 bulan.

Permasalahan stunting menjadi prioritas nasional, tahun 2022 angka stunting tingkat nasional sebesar 21,6 persen, Provinsi Jawa Barat 20,2 persen, Kota Cirebon 17 persen. Di Kota Cirebon ada 2.050 balita stunting, 1.300 balita kurus dan sangat kurus. Bumil beresiko sebanyak 649 ibu hamil.

Plt Walikota Cirebon, Dra Eti Herawati mengapresiasi kegiatan aksi cegah stunting Kota Cirebon. Dengan kerja keras semua stakeholder, dan mengedukasi keluarga, angka stunting, di Kota Cirebon berhasil ditekan.

Dalam kegiatan aksi cegah stunting Kota Cirebon ini, Kepala DP3APPKB, Suwarso Budi, memberikan pembekalan pentingnya pendampingan calon pengantin, ibu hamil, hingga melahirkan. Agar bayinya sehat dan tidak ada lagi kasus baru stunting, selain itu beberapa narasumber dari Kemenag, assosiasi ibu menyusui, persatuan bidan dan lainnya

0 Komentar