Kasus DBD di Jawa Barat Meningkat, 7.654 Kasus Terdata hingga Maret 2024

ilustrasi
kasus DBD/ Foto: pexels.com/Anna
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Jawa Barat mengalami peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan tercatatnya 7.654 kasus hingga Maret 2024. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, menyatakan bahwa peningkatan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk peralihan cuaca dan kebiasaan masyarakat dalam menjaga lingkungan.

Kota Bogor, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Bandung Barat menjadi tiga daerah dengan kasus DBD tertinggi, masing-masing dengan 800 kasus di Kota Bogor dan Kabupaten Subang, serta 700 kasus di Kabupaten Bandung Barat. Kasus kematian akibat DBD juga cukup tinggi di ketiga daerah tersebut.

Melansir dari JABAR EKSPRES, kasus DBD kembali merenggut nyawa di kota Banjar. Atas kejadian tersebut, tercatat sudah ada 3 orang yang meninggal dunia sejak Januari hingga Maret 2024. Sedangkan total kasus DBD di Kota Banjar sejak awal tahun berjumlah 65 orang.

Baca Juga:Kecelakaan Mobil di Cisaga: Mobil Sedan Hangus Terbakar, Pemilik Selamat Alami Luka Bakar Ringan3 Body Problem: Adaptasi Epik Trilogi Liu Cixin Mencuri Perhatian di Netflix

Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Banjar, dr Ika Rohantika mengaku belum mendapat laporan terkait penambahan kasus DBD yang merenggut korban jiwa.

“Belum ada laporan,” kata dia saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat 22 Maret 2024. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar H Saifuddin mengatakan, kasus DBD di Kota Banjar meningkat sejak awal tahun.

“Sejak awal tahun hingga kini kasus DBD cenderung meningkat. Januari tercatat sebanyak 28 kasus, Februari 21 kasus dan Maret 16 kasus. Pasien DBD didominasi anak-anak usia 8 hingga 9 tahun,” katanya.

Menurut dia, kasus di tingkat Provinsi Jawa Barat pun saat ini cukup tinggi, jumlah kasusnya mencapai ribuan. Kasus DBD ini jelas dia, trennya cukup tinggi karena dipengaruhi faktor cuaca dan perilaku masyarakat.

“se Jawa Barat kasusnya hingga 13 maret 2024 ada 9.376 kasus, dengan jumlah angka kematian 88 orang,” tambah dia.

Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, telah menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan untuk siaga menghadapi peningkatan kasus DBD.

Dinas Kesehatan Jawa Barat terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan menjaga lingkungan sekitarnya.

Baca Juga:BI Cirebon Siapkan Rp3,9 Triliun untuk Penukaran Uang Baru di 134 TitikSimak! Persyaratan Perekrutan BUMN 2024: Langkah Awal Menuju Karier Impian

Peningkatan kasus DBD ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah provinsi dan masyarakat. Langkah-langkah preventif dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan menjadi kunci dalam menanggulangi penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti ini.

0 Komentar