Apakabar Pendidikan di Indonesia? : Refleksi Menuju Indonesia Emas Tahun 2045

pendidikan di indonesia
pendidikan di indonesia/sumber : instagram.com/nauvalalfath
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – 2 Mei ditetapkan sebagai hari Pendidikan Nasional, dimana setiap tahunnya Indonesia merefleksikan perjalanan pendidikan. Dewasa ini, pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pembangunan menuju SDM yang unggul di tahun 2045 nanti. Lantas apa saja perubahan dan tantangan pendidikan di masa kini?

Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Setelah merdeka, pendidikan di Indonesia mengalami perubahan besar. Awalnya tidak stabil, namun perlahan-lahan akses terhadap pendidikan mulai diperluas dengan semangat yang besar.

Pada tahun 1975, terdapat sebuah reformasi yang mengarahkan pendidikan sebagai sarana untuk memajukan bangsa. Program Wajib Belajar Sembilan Tahun dicanangkan agar setiap anak di Indonesia bisa menikmati pendidikan dasar.

Baca Juga:Punya Mimpi Menjadi Ahli Komputer Sukses? Ini Dia Universitas Teknologi Terbaik di DuniaSangat Bagus dan Terakreditasi Top Dunia – Ini Dia Kampus Bisnis di Singapura yang Bagus

Kemudian, pada era reformasi 1998, terjadi transformasi besar dalam sistem pendidikan, dengan penekanan pada pemberdayaan siswa dan pengembangan kurikulum yang lebih terbuka dan inklusif.

Saat ini, pendidikan di Indonesia masih berjuang dengan beberapa masalah seperti perbedaan kualitas pendidikan antar wilayah, kualitas pengajar, dan fasilitas yang belum merata. Namun, ada juga kemajuan, terutama dalam hal penggunaan teknologi pendidikan.

Teknologi seperti internet dan e-learning telah menjadi alat penting dalam pendidikan, yang memungkinkan belajar dari berbagai lokasi. Walaupun demikian, masalah seperti akses internet yang belum merata perlu diatasi.

Selain itu, fokus pendidikan juga meluas ke pengembangan karakter dan soft skills, yang tidak hanya penting secara akademis tetapi juga dalam pembentukan kepribadian yang holistik.

Di Indonesia, pendidikan tidak hanya terbatas pada lembaga formal, tetapi juga meliputi berbagai kursus online dan pelatihan lain yang memberikan kesempatan belajar yang luas.

Dengan bantuan teknologi, pendidikan menjadi lebih modern dan tidak hanya terfokus pada ilmu akademis tetapi juga pada pengembangan berbagai keterampilan lain.

Namun, tantangan masih ada, seperti kesenjangan wilayah, kualitas pendidikan yang beragam, dan keterbatasan sumber daya yang masih perlu ditangani.

Baca Juga:Inilah 5 Universitas Terbaik di Italia Berdasarkan QS RankingFakta Menarik yang Perlu Diketahui! Inilah 5 Universitas Tertua di Amerika Serikat

Tantangan Pendidikan di Indonesia

Indonesia Emas tahun 2045 adalah salah satu tahun yang ditunggu karena Indonesia mempunya mimpi besar. Namun, kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Berdasarkan data yang dikeluarkan PISA (Program for International Student Assessment) tahun 2022 bahwa Indonesia menempati peringkat 68 dari 81 negara dengan skor matematika (379), sains (398), dan membaca (371).

1. Rendahnya Kualitas Pengajar

Setiap tahunnya Indonesia meluluskan banyak sarjana pendidikan. Namun dari segi kualitas masih belum maksimal. Pasalnya menjadi seorang pendidik atau pengajar harus mempunyai skill mengajar dan kompetensi sebagai guru. Meskipun ketika perkuliahan ada microteaching, hal ini masih kurang untuk menjadi seorang pengajar yang profesional. 

Dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat pastinya metode pengajaran pun harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Misalnya ketika covid, dimana pengajar atau guru harus menguasai pembelajaran jarak jauh dengan aplikasi seperti zoom, gmeet dan lainnya. Namun masih banyak guru di daerah pelosok yang belum paham akan teknologi terlebih lagi akses internet yang belum merata.

2. Kesejahteraan Guru yang Memprihatinkan

Pemerintah Indonesia selalu berupaya untuk menuntaskan permasalahan di Indonesia salah satunya mengupayakan guru di Indonesia bisa sejahtera. Masih banyak guru honorer yang digaji 3 bulan sekali dan mendapatkan nominal 300 ribuan saja. Sangat memprihatinkan namun begitulah kondisi dilapangan. 

Pemerintah Indoinesia sudah menyiapkan program PPK dan juga PPG dimana hal ini bisa jadi loncatan untuk para guru bisa lebih sejahtera lagi. 

3, Sarana dan Prasarana Belum Memadai

Berdasarkan pengalaman penulis ketika pengabdian masyarakat di daerah Lebak Banten, Terlihat masih banyak sekolah yang memiliki sarana dan prasaran yang kurang memadai. Bahkan sangat terlihat dari bangunan sekolahnya. 

Ada beberapa ruang kelas yang sangat rapuh dan hampir roboh. Hal ini sangat membahayakan siswa dan guru ketika proses pembelajaran. Artinya memang butuh waktu dan proses yang lama Pemerintah menjangkau daerah yang harus segera dibantu dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana. 

4. Minat Semangat Belajar yang Rendah

Banyak siswa di Indonesia merasakan bahwa sekolah itu hanya formalitas saja dan hanya sekedar mengejar ijazah untuk persyarakan bekerja. Padahal tujuan dari sekolah itu sendiri adalah untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat, bisa membedakan antara yang baik dan buruk, membentuk karakter yang bagus dan juga bisa berfikir secara kritis. 

Hal ini masih jadi tantangan untuk para guru, sebagai seorang yang harus memberikaj motivasi lebih terkait tujuan dari sekolah itu sendiri.

Dari berbagai macam masalah yang kini dihadapi tentunya harus menjadi tugas dan tanggungjawab bersama. Pemerintah, masyarakat, guru, dan siswa harus saling bersinergi. Ketika semuanya saling bersinergi maka pendidikan di Indonesia akan berkualitas dan bermutu. 

Pemerintah yang mempunyai tugas berupa kebijakan-kebijakannnya. Masyarakat mempunyai tugas untuk bekerja sama dengan sekolah dan mempunyai mindset pendidikan itu penting. Kemudian guru mempunyai tugas mendidik dan memberikan sikap yang baik kepada siswa. Dan yang terakhir siswa juga mempunyai tugas belajar dengan sungguh-sungguh berasal dari hati untuk mencari ilmu.

Di hari pendidikan ini, semoga semua mimpi Indonesia bisa tercapai dan menjadikan pendidikan yang berkualitas dan berdaya saing secara global. 

===

Penulis : Muhammad Nauval

Kamis, 02 Mei 2024

 

0 Komentar