1. Rendahnya Kualitas Pengajar
Setiap tahunnya Indonesia meluluskan banyak sarjana pendidikan. Namun dari segi kualitas masih belum maksimal. Pasalnya menjadi seorang pendidik atau pengajar harus mempunyai skill mengajar dan kompetensi sebagai guru. Meskipun ketika perkuliahan ada microteaching, hal ini masih kurang untuk menjadi seorang pengajar yang profesional.
Dengan berkembangnya teknologi informasi yang semakin cepat pastinya metode pengajaran pun harus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Misalnya ketika covid, dimana pengajar atau guru harus menguasai pembelajaran jarak jauh dengan aplikasi seperti zoom, gmeet dan lainnya. Namun masih banyak guru di daerah pelosok yang belum paham akan teknologi terlebih lagi akses internet yang belum merata.
2. Kesejahteraan Guru yang Memprihatinkan
Pemerintah Indonesia selalu berupaya untuk menuntaskan permasalahan di Indonesia salah satunya mengupayakan guru di Indonesia bisa sejahtera. Masih banyak guru honorer yang digaji 3 bulan sekali dan mendapatkan nominal 300 ribuan saja. Sangat memprihatinkan namun begitulah kondisi dilapangan.
Baca Juga:Punya Mimpi Menjadi Ahli Komputer Sukses? Ini Dia Universitas Teknologi Terbaik di DuniaSangat Bagus dan Terakreditasi Top Dunia – Ini Dia Kampus Bisnis di Singapura yang Bagus
Pemerintah Indoinesia sudah menyiapkan program PPK dan juga PPG dimana hal ini bisa jadi loncatan untuk para guru bisa lebih sejahtera lagi.
3, Sarana dan Prasarana Belum Memadai
Berdasarkan pengalaman penulis ketika pengabdian masyarakat di daerah Lebak Banten, Terlihat masih banyak sekolah yang memiliki sarana dan prasaran yang kurang memadai. Bahkan sangat terlihat dari bangunan sekolahnya.
Ada beberapa ruang kelas yang sangat rapuh dan hampir roboh. Hal ini sangat membahayakan siswa dan guru ketika proses pembelajaran. Artinya memang butuh waktu dan proses yang lama Pemerintah menjangkau daerah yang harus segera dibantu dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana.
4. Minat Semangat Belajar yang Rendah
Banyak siswa di Indonesia merasakan bahwa sekolah itu hanya formalitas saja dan hanya sekedar mengejar ijazah untuk persyarakan bekerja. Padahal tujuan dari sekolah itu sendiri adalah untuk memperoleh ilmu yang bermanfaat, bisa membedakan antara yang baik dan buruk, membentuk karakter yang bagus dan juga bisa berfikir secara kritis.
Hal ini masih jadi tantangan untuk para guru, sebagai seorang yang harus memberikaj motivasi lebih terkait tujuan dari sekolah itu sendiri.