Keguguran Pada Perempuan Hamil di Sebabkan Oleh Infeksi Listeria sekitar 20-30 persen !

Foto
Foto /Pencegahan Bakteri Listeria monocytogenes (https://depositphotos.com/id)
0 Komentar

RadarCorebon.Tv- Semua orang Sering mendengar yang namanya penyakiy yang di sebabkan oleh Listeria monocytogenes adalah suatu bakteri yang dapat menyebabkan infeksi serius dan fatal pada bayi anak-anak.

Orang sakit dan lanjut usia, serta orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Orang sehat juga dapat terinfeksi bakteri Listeria, dengan gejala jangka pendek yang muncul seperti demam tinggi, sakit kepala parah, pegal, mual, sakit perut dan diare.

Baca Juga:Cuci dengan Besrih Mulai Dari Sekarang ! Gejala dan Sumber Penularan Bakteri Listeria monocytogenesPenyakit listeriosis Yang Di Sebabkan Oleh Jamur Ekoni,Yuk Simak Cara membersihkan Jamur Enoki !

 Listeriosis merupakan nama penyakit yang di sebabkan oleh bakteri L. monocytogenes.

“Infeksi Listeria dapat menyebabkan keguguran pada perempuan hamil”, ujar dr. Subuh.

L. monocytogenes merupakan salah satu penyebab penyakit yang serius dengan tingkat kematian sekitar 20-30 persen.

Tingkat kematian di antara bayi yang baru lahir yang terinfeksi L. monocytogenes adalah 25-50 persen.

Di Spanyol, kasus listeriosis pada manusia jarang terjadi, sekitar 1 kasus per 100.000 penduduk.

Tahun 1981 di Kanada, pernah terjadi wabah listeriosis yang menyebabkan kematian beberapa domba akibat memakan kubis yang terkontaminasi L. monocytogenes.

Dua tahun kemudian, lebih kurang 14 orang meninggal dunia dari sejumlah 49 orang yang di rawat di rumah sakit di Massachusetts.

Baca Juga:manpaat kumis kucing dapat mengatasi masalah penyakit ginjal dan saluran kemih ternyata ini manpaat lainnya !manpaat tidur siang bagi anak anak dalam tumbuh kembangnya bisa meningkatkan kecerdasannya loh bunda !

Dengan gejala klinis berupa septikemia dan meningitis karena mengkonsumsi susu pasteurisasi yang terkontaminasi.

Tahun 1985, terjadi wabah listeriosis di Los Angeles dan California. Di laporkan sejumlah 29 orang meninggal akibat mengkonsumsi keju yang terkontaminasi.

Selanjutnya, antara tahun 1991-2002 di Eropa juga pernah di laporkan 19 kasus listeriosis invasif.

Kasus Listeriosis juga di laporkan 9 negara lainnya  dengan  total  wabah  listeriosis  sebanyak 526 kasus.

Sejak    tahun 1998, Perancis telah mengembangkan sistem untuk melaksanakan kegiatan monitoring listeriosis pada manusia dan dilakukan investigasi pada sumber foodborne listeriosis.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan bahwa telah terjadi sekitar 1600 kasus dengan 260 kematian karena listeriosis setiap tahunnya di Amerika Serikat.

Data tahun 2013 menyebutkan bahwa rata-rata kejadian listeriosis di Amerika Serikat setiap tahunnya adalah 0,26 kasus per 100.000 penduduk.

Trend kejadian listeriosis di bandingkan dengan 1996-1998, kejadian listeriosis telah menurun sekitar 42% tahun 2012.

Wabah listeriosis terbesar dalam sejarah AS terjadi pada tahun 2011, ketika terjadi 147 penyakit, 33 kematian.

Dan 1 keguguran pada penduduk di 28 negara bagian yang mana wabah di kaitkan dengan konsumsi blewah dari sebuah pertanian.

  1. Diagnosis dan Pencegahan

    Untuk pencegahan, ada beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari infeksi bakteri Listeria, yaitu:

    1.Bilas bahan mentah dengan air mengalir, seperti buah-buahan dan sayuran, sebelum di makan, di potong, atau di masak. Bahkan jika hasil tersebut sudah  di kupas , tetap harus di cuci terlebih dahulu; 

    2. Menggosok produk hasil pertanian, seperti melon dan mentimun, dengan menggunakan sikat bersih sebelum di simpan, dan keringkan produk dengan kain bersih atau kertas; 

    3. Pisahkan daging mentah dan unggas dari sayuran, makanan matang, dan makanan siap-saji;

    4. Cuci peralatan masak, berupa alat atau alas pemotong, yang telah digunakan untuk daging mentah, unggas, produk-produk hewani sebelum digunakan pada produk makanan lainnya; serta

    5. Cuci tangan menggunakan sabun sebelum mengolah makanan, dan saat akan makan.

     

    “Pencegahan secara total mungkin tidak dapat di lakukan, namun makanan yang di masak, di panaskan dan di simpan dengan benar umumnya aman di konsumsi karena bakteri ini akan mati pada temperatur 75°C”, tandas dr. Subuh.

0 Komentar