Seni Membuat Kenangan dengan Cahaya: Inilah Sejarah dari Fotografi, Permulaan dan Perkembangan

Foto
Foto/Sejarah Fotografi (eraspace.com)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Fotografi adalah suatu bentuk seni dan ekspresi diri yang berkaitan dengan mengabadikan momen, kejadian, atau objek menggunakan kamera dan sekarang menjadi pekerjaan atau hobi bagi banyak orang.

Namun, apakah kamu sudah mengenal sejarah fotografi? Lihat penjelasan lengkap di artikel Radar Cirebon TV berikut.

1. Sejarah fotografi

Dalam bahasa Inggris, istilah “fotografi” atau “photography” berasal dari kata Yunani “fotos”, yang berarti cahaya, dan “grafos”, yang berarti melukis atau menulis. Secara umum, fotografi berarti mengambil gambar dari pantulan cahaya dan merekamnya dengan kamera.

Baca Juga:Karakteristik Dasar Juga Identik: Inilah Realme C65 dan POCO C65, Nama yang Sama, Tampilam yang Berbeda!Terbaru dengan Teknologi 3D Curved Screen: Inilah Vivo V30e Resmi Dirilis di Indonesia, Berikut Harganya!

Sejak abad kelima sebelum Masehi, prinsip-prinsip dasar fotografi telah dikenal. Ilmuwan China Mo Ti mengatakan dalam buku The History of Photography bahwa seberkas cahaya yang terpancar dari suatu objek dan diloloskan ke lubang kecil di ruangan gelap dapat memproyeksikan bayangan objek tersebut dalam bentuk aslinya. Namun, gambaran bayangannya berubah. Beberapa ilmuwan Barat, termasuk Aristoteles, mendukung teori ini.

Karena itu, fotografi terkait dengan ilmu fisika dan kimia. Lebih khusus lagi, fotografi digunakan untuk mengamati sinar yang terpancar dari objek yang menembus masuk melalui lubang kecil ke ruang gelap.

Lalu dikenal sebagai “camera obscura”, yang berarti “kamar gelap”, dari kata “camera”, yang berarti “kamar,” dan “obcura”, yang berarti “gelap.”

Berhubungan dengan ilmu kimia, ini bermula dari penelitian Johan Heinrich Schulze tentang sinergi fotografi pada tahun 1725. Penelitian dilakukan dengan menggelapkan larutan garam perak dengan bantuan sinar atau cahaya. Selanjutnya, temuan tersebut diperluas dan disempurnakan untuk menghasilkan film. Film ini dapat menghasilkan gambar fotografi karena sangat peka cahaya.

2. Perkembangan fotografi dari masa ke masa

Mulai dari awal abad ke-19, hingga abad ke-21 atau saat ini, fotografi terus berkembang seiring dengan zaman. Ini adalah sejarah fotografi dan kemajuan dari masa ke masa, dikutip dari buku Fotografi oleh Bambang Karyadi. 

  • Pada tahun 1822, Joseph Nicéphore Niépce membuat heliografi pertama dengan subjek Paus Pius VII. Foto yang dia buat pada tahun 1825 masih ada hingga saat ini. 
  • Pada tahun 1826, Joseph Nicéphore Niépce pertama kali membuat foto pemandangan dengan pajanan 8 jam. 
  • Pada tahun 1835, William Henry Fox menemukan metode fotografi baru. 
  • James Clerk Maxwell pertama kali membuat foto berwarna pada tahun 1861. 
  • Thomas Alva Edison mematenkan kamera kinetoskopis (motion pictures) pada 1891. 
  • Pada tahun 1900, Kodak meluncurkan produk baru mereka yang disebut Brownie Camera, dan setahun berikutnya mereka meluncurkan 120 film. 
  • Selain itu, film reversal multilayered pertama kali dikembangkan oleh Kodachrome pada tahun 1936. 
  • Dennis Gabor menemukan holography pada tahun 1947.
  • Edwin H. Land membuat kamera instan pertama bernama Polaroid pada tahun 1948, dan pada tahun yang sama pula kamera Hasselblad mulai dipasarkan. 
  • Asahi Pentax meluncurkan kamera SLR pertama pada tahun 1957. 29 tahun kemudian, pada tahun 1986, ilmuwan Kodak menemukan sensor dengan kapasitas megapiksel pertama. 
  • Pada tahun 2006, dalsa baru mengembangkan sensor CCD dengan kapasitas tersebar sebesar 111 megapiksel.
  • Akhirnya, pada tahun 2008, setelah 60 tahun eksis, Polaroid menghentikan produksi produk film instan. Ini disebabkan oleh perkembangan teknologi citra digital.
  • Setahun kemudian, Kodak mengumumkan bahwa mereka akan menghentikan film Kodachrome. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa fotografi telah mengalami banyak transformasi dan disesuaikan dengan kemajuan teknologi. Namun, fotografi tetap menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari karena fungsinya sebagai pengabadi momen dan kemampuan visualnya untuk menyampaikan pesan.

3. Kategori fotografi

Menurut Barret Terry dalam Criticizing Photographs, kategori fotografi diklasifikasikan berdasarkan foto yang dibuat dan fungsinya. 

Baca Juga:Tidak Jauh Berbeda: Inilah 3 Pesaing Realme P1 Pro 5G HP dengan Chipset Serupa Tersedia untuk Pertempuran!Peningkatan di Segmen Min-Range: Inilah 3 HP OPPO Terbaru, Pilihan Upgrade Kuartal kedua 2024

  • Descriptive photographs atau foto deskriptif. Kategori foto ini akurat dalam menggambarkan subjek yang direpresentasikan.
  • Explanatory photographs atau foto yang menjelaskan sesuatu. Foto jenis ini menjelaskan semua yang ditangkap sehingga dapat menjadi bukti visual.
  • Interpretive photographs atau foto interpretasi. Kategori foto ini berbanding terbalik dengan explanatory photographs, sebab foto interpretasi dimaknai sangat subjektif.
  • Ethically evaluative photographs atau foto etik. Kategori ini memuat foto yang beraspek sosial dan dinilai secara etik.
  • Aesthetically evaluative photographs atau foto estetik. Mungkin ini yang paling sering kamu dengar. Kategori ini merupakan foto yang biasa kita sebut foto seni. Dalam praktiknya, foto-foto yang diambil atau dimaknai memerlukan kontemplasi estetik.
  • Theoretical photographs atau foto teori. Fotografi jenis ini biasanya menjadi suatu reproduksi dari suatu karya seni lain, misalnya saja film, karya seni, lukisan, dan lain-lain.

Itu adalah sejarah fotografi yang menarik yang diketahui semua orang. Fotografi tidak hanya menghasilkan gambar yang lebih baik, tetapi juga menemukan kebahagiaan dalam menyampaikan kreativitas melalui bidikan kamera mereka. Oleh karena itu, apakah kamu tertarik untuk mengeluti hobi fotografi?

0 Komentar