Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) dan Universitas Parahyangan menyampaikan hasil kajian mengenai pengembangan kawasan wisata di Cirebon. Hal itu merupakan bentuk implementasi pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang arsitektur.
Dosen arsitektur dari Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC) dan Universitas Parahyangan memaparkan hasil kajian terkait pengembangan penataan bangunan yang memiliki arsitektur unik di wilayah Cirebon. Beberapa kawasan yang menjadi perhatian dalam kajian ini meliputi kawasan Jamblang, kawasan Cirebon Girang, wilayah Kanoman, Panjunan, kawasan Taman Kebumen, serta beberapa wilayah lainnya.
Ada beberapa konsep desain arsitektur yang ditawarkan berdasarkan hasil kajian tersebut. Konsep ini bertujuan untuk memperbaiki kawasan-kawasan tersebut agar lebih baik dan tertata, sehingga mampu menciptakan potensi kawasan wisata yang lebih menarik dan dapat dikunjungi wisatawan.
Baca Juga:Jogol Dandim 0615 Challenge Diikuti Seratus Petarung – VideoGroup Musik Goyon Waton Hibur Masyarakat Cirebon – Video
Hasil kajian ini disampaikan melalui seminar di hadapan sejumlah pemangku kebijakan di dinas terkait, seperti Disbudpar Kota dan Kabupaten Cirebon, DPRKP, serta sejumlah tokoh sejarah dan budaya Cirebon.
Desain yang dibuat diharapkan dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk rencana pengembangan pembangunan di Kota Cirebon tanpa mengubah nilai asli bangunan, terutama yang masuk kategori cagar budaya.
Melalui seminar hasil kajian pengabdian kepada masyarakat di bidang arsitektur ini, diharapkan dapat menjadi dokumen akademik dan konsep pengembangan kawasan di daerah. Dengan demikian, kajian ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah untuk berkolaborasi dalam melakukan pembenahan arsitektur.