Masih banyak situs bersejarah yang berisi makam tokoh-tokoh penting dalam sejarah Cirebon, yang makamnya masih membutuhkan perhatian dan perawatan agar tidak tergantikan dengan bangunan baru di atasnya. Salah satunya adalah situs makam Pangeran Pekarungan, yang meski letaknya tidak jauh dari Kampung Wisata Panjunan dan kerap dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, namun masih membutuhkan pemugaran untuk membuat kondisinya lebih baik.
Situs makam Pangeran Pekarungan, yang berada di Jalan Pekarungan Kota Cirebon, merupakan salah seorang tokoh penyebar agama Islam di abad ke-18, bersama dengan saudaranya Syekh Abdurahman, Syekh Abdurahim, atau Pangeran Panjunan dan Pangeran Kejaksan. Selain makam Pangeran Pekarungan dan kedua kerabatnya, terdapat juga 9 makam milik warga yang sebelumnya berada di dekat Masjid Pesayangan, yang dipindahkan karena sempat dilakukan renovasi besar-besaran di area masjid pada tahun 1970.
Meski letaknya yang tidak jauh dari Kampung Wisata Panjunan dan sering dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, situs ini hanya mendapatkan tambahan penunjuk jalan serta penerangan di sekitarnya. Sementara pembersihan rutin lebih sering dilakukan secara swadaya oleh warga sekitarnya. Perawatannya sendiri hanya dilakukan secara swadaya oleh masyarakat di sekitarnya.
Baca Juga:Nongkrong Asik Di Niri Cafe – VideoDisdukcapil Berikan Layanan Rekam E-KTP Untuk Tarsinah – Video
Warga Pesayangan, Isnen, menuturkan bahwa pemugaran pernah dilakukan ia bersama dengan rekan-rekannya pada 2018 lalu, dikarenakan kondisi makam yang berada di bawah permukaan jalan kerap banjir, terutama pada saat hujan deras. Pembuangan air yang tidak tersedia juga memperparah kondisi makam jika hujan deras. Ia menaruh perhatian pada situs bersejarah seperti Pangeran Pekarungan agar tetap diingat orang lain.
Isnen dan rekan-rekannya pernah juga membuat rencana pemugaran situs Pangeran Pekarungan, dengan membangun sebuah gazebo, pemugaran dinding, serta penataan kembali nisan yang ada di dalamnya. Namun, rencana tersebut baru sebatas gambar dan diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar 300 juta. Tidak hanya situs Pangeran Pekarungan, beberapa situs makam bersejarah lain di sekitar Kota Cirebon juga pernah menjadi perhatian mereka.