RADARCIREBON.TV- Di antara jenis kanker lain, kanker kolorektal, juga dikenal sebagai kanker usus besar, memiliki salah satu insiden kasus tertinggi di Indonesia.
Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), pada tahun 2022 tercatat 25.997 kasus kanker kolorektal, yang merupakan kasus terbanyak setelah kanker serviks, dengan hampir lima puluh ribu kasus kanker payudara.
Dari sekitar 25 ribu kasus kanker kolorektal yang diketahui, sekitar 1.400 orang berusia di bawah 40 tahun, 968 di antaranya berusia 30 hingga 39 tahun, dan 446 di antaranya berusia 20 hingga 29 tahun.
Baca Juga:Makanan Ampuh Bikin Wasir Kempes! Simak Daftar Lengkapnya di Sini!Berapa Lama Wasir Bisa Kempes? Ini Cara Ampuh Kempesin Benjolan Wasir!
Selama tidak ada perubahan gaya hidup atau perilaku konsumsi makanan yang signifikan, angkanya akan terus meningkat.
Prof dr Ari Fahrial Syam, SpPD, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), mengatakan bahwa lebih banyak kasus yang ditangani saat sudah mencapai stadium lanjut.
Oleh karena itu, kemungkinan kesembuhan lebih rendah daripada saat ditemukan pada stadium awal.
Beberapa waktu lalu, Prof Ari menyatakan, “Kita bilang bahwa kita memang masih sangat rendah karena sampai saat ini, untuk angka deteksi dini, pemerintah belum menerapkan mass skrining, jadi belum ada skrining massal kanker ke masyarakat.”
Pasien biasanya tiba di stadium akhir 3 dan 4, dengan gejala yang sudah terlambat. Prof Ari menambahkan, “Gejalanya bisa berak darah, susah BAB, muntah-muntah, itu kira-kira tumornya sudah besar, kanker, tumor ganas itu kan ada benjolan di usus yang jadi menutup.”
Jika gaya hidup yang tidak bergerak atau pola hidup yang malas bergerak dikombinasikan dengan pola makan yang penuh dengan daging merah dan rendah serat terus berlanjut, kemungkinan kanker kolorektal di usia muda akan terus meningkat.
Menurut catatan IARC, kelompok usia di bawah 40 tahun dapat mengalami kenaikan kasus kanker kolorektal empat kali lipat dalam waktu lima tahun.