Peringatan Hari Buruh Internasional di Kabupaten Kuningan berlangsung damai dan kondusif. Tidak seperti perayaan May Day yang kerap identik dengan aksi demonstrasi, tahun ini peringatan tersebut diwarnai dengan semangat kolaborasi dan kegiatan sosial.
Digelar secara sederhana namun penuh makna di Pendopo Kuningan, Kamis siang, kegiatan ini dihadiri jajaran Forkopimda, termasuk Dandim Kuningan, Kapolres, dan perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, dalam sambutannya menyampaikan bahwa hubungan industrial di wilayah Kuningan berjalan dengan harmonis. Ia mendorong agar setiap permasalahan antara pekerja dan perusahaan diselesaikan melalui komunikasi yang baik dan musyawarah, guna menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban kedua belah pihak.
Baca Juga:Ribuan Hektar Lahan Pertanian Terancam Gagal Panen Akibat Irigasi Rusak – VideoKuwu Surakarta Kuryati Ditetapkan Tersangka Dugaan Korupsi – Video
Sementara itu, Ketua DPC KSPSI Kuningan, Dani Ramdani, menegaskan komitmen organisasinya untuk mengedepankan penyelesaian permasalahan hubungan industrial melalui mekanisme bipartit dan tripartit.
Salah satu isu yang turut disorot dalam peringatan May Day tahun ini adalah kasus penahanan ijazah milik mantan karyawan oleh sebuah perusahaan, yang sempat viral beberapa waktu lalu. Baik Bupati maupun Ketua DPC KSPSI menegaskan bahwa persoalan tersebut dapat diselesaikan secara dialogis melalui komunikasi tripartit antara mantan karyawan, pihak perusahaan, pemerintah daerah, dan KSPSI.
Pemkab Kuningan melalui Disnakertrans, yang turut didampingi oleh KSPSI, optimistis bahwa penyelesaian secara damai melalui dialog dan komunikasi tetap menjadi cara paling efektif dalam menengahi persoalan ketenagakerjaan di daerah.