Bagi Tyson, keislaman bukan hanya label. Ia telah berhaji, ia menjalani salat, dan ia mengakui bahwa tanpa keimanan, ia tak akan bisa bertahan dari kehancuran.
“Setiap orang punya nerakanya sendiri,” katanya dalam satu wawancara. “Saya pernah hidup di sana. Tapi Allah tunjukkan jalan keluar. Saya masih belajar. Saya bukan orang suci. Tapi saya mencoba.”
Mike Tyson, sang legenda tinju dunia, kini berdiri bukan karena pukulannya yang mematikan, tetapi karena keberaniannya menghadapi dirinya sendiri. Ia telah kalah dan bangkit, jatuh dan diselamatkan.
Baca Juga:Buat Video Pendek, Dedi Mulyadi Sampaikan Duka Mendalam atas Tragedi Ledakan di GarutDetik-Detik Ledakan Maut di Garut: Ini Rangkaian Kejadian Lengkapnya
Hari ini, ia bukan lagi Iron Mike—ia adalah Malik Abdul Aziz, seorang pria yang menemukan makna di tengah reruntuhan dan cahaya di balik gelapnya masa lalu.