Batu tersebut diceritakan sebagai Malin Kundang yang tengah dikutuk oleh ibunya karena beliau telah durhaka kepada ibunya. Malin Kundang tidak mengakui ibunya ketika dia telah mengalami masa kejayaan di mana ia berubah menjadi orang kaya raya, sehingga ia malu mengakui ibunya yang miskin.
Pada cerita tersebut, terdapat pesan moral di mana pentingnya menghormati orang tua dan jangan pernah bersikap durhaka serta memiliki sifat yang angkuh dan sombong karena itu semua dapat menjerumuskan kita menjadi orang yang celaka.
3. Nawang Wulan
Di cerita rakyat atau legenda kali ini memiliki banyak versi yang sama populernya namun yang paling-paling populer adalah seorang pemuda bernama Jaka Tarub yang sedang pergi ke sungai lalu melihat 7 Bidadari sedang mandi dan ia pun nekat mencuri salah satu selendang milik Bidadari bernama Nawang Wulan.
Baca Juga:Bibir Pink Alami, Ini Rahasia dan Cara Merawatnya Ingin Mengajukan KUR BCA? Ikuti Cara Ini
Nawang Wulan beserta keenam saudaranya sedang mandi di sungai, kemudian setelah mandi, mereka memutuskan untuk pulang ke kayangan. Namun karena selendangnya hilang Nawang Wulan tidak dapat kembali ke kayangan.
Nawang Wulan tertinggal sendiri di sungai, kemudian datanglah Jaka Tarub memberikan sebuah penawaran, sehingga Nawang Wulan pun bersedia ikut pulang ke rumah Jaka Tarub. Terjadi kisah cinta antara Nawang Wulan dan Jaka Tarub sehingga mereka berdua memutuskan untuk menikah dan bahkan memiliki satu Putri bernama Nawang asih.
Kehidupan rumah tangga mereka sangat harmonis, bahkan Nawang Wulan bisa memunculkan beras atau lauk pauk dengan kekuatannya yang tersisa. Namun pada suatu hari, Nawang Wulan membuka lumbung dan menemukan selendang miliknya ada di sana, sehingga Nawang Wulan akhirnya tahu bahwa selendangnya tidak hilang melainkan dicuri dan disembunyikan oleh sang suami yang bernama Jaka Tarub.
Hal tersebut tentu saja membuat Nawang Wulan sangat marah besar sehingga dia memutuskan untuk meninggalkan Jaka Tarub dan pergi kembali ke khayangan dengan selendangnya.
4. Roro Jonggrang
Roro Jonggrang adalah salah satu tokoh cerita rakyat populer dari legenda Candi Prambanan. legenda tersebut menceritakan tentang penolakan cinta dari Roro Jonggrang atas lamaran Bandung Bondowoso yang merupakan seorang pembunuh ayahnya.