RADARCIREBON.TV – Destinasi Pariwisata Danau Toba merupakan danau vulkanik terbesar di dunia.
UNESCO telah menetapkan Danau Toba sebagai UNESCO Global Park.
Dalam upaya pemerataan destinasi pariwisata nasional, pemerintah pada 2019 menetapkan Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas Nasional (DPSPN).
Ikhtiar pengembangan pariwisata di Danau Toba memiliki tantangan tersendiri untuk peningkatan ekonomi, inovasi, sinergitas berbagai pihak, serta regulasi yang sehat dan proporsional.
Baca Juga:Bosen di Rumah dan Mau jalan-jalan? Berikut Adalah Rekomendasi Wisata Cirebon Yang Wajib Anda KunjungiWisata Kuningan Di Libur Idul Adha – Video
Untuk menelaah persoalan ini, diskusi bertema “Menatap Masa Depan Danau Toba” dihelat di Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada Jum’at, 13 Juni 2025.
Acara diselenggarakan oleh Ikatan Mahasiswa/I Batak Nasional, Fakultas Hukum UKI, dan Lentera Sahabat Indonesia.
Diskusi ini dihadiri oleh Bapak Jimmy Panjaitan selaku BPODT (Badan Pengelola Otorita Danau Toba), Bapak Lamhot Sinaga Wakil Ketua Komisi 7 DPR RI, dan Wakil Rektor UKI Bapak Hulman Panjaitan.
Acara ini dihadiri oleh tokoh Batak nasional bapak Trimedia Panjaitan, wakil ketua umum Pemuda Batak Bersatu Dr. Riduan Siagian, S.H., M.H., M.M, dan Pembina IMAIBANA Jhony Barimbing.
Sektor pariwisata memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi nasional dan memperkuat posisi Indonesia di tengah trade-war.
Untuk pengembangan pariwisata Pemerintah memerlukan strategi yang jitu untuk pengelolaan dan kemajuan Danau Toba.
Menjalin Sinergitas Demi Meningkatkan Dampak Pariwisata Danau Toba
Sinergitas yang konstruktif dari berbagai pihak menjadi kata kunci bagi pengembangan pariwisata Danau Toba.
Baca Juga:Yuk Liburan ke Universal Studio Singapore: Inilah Info Lokasi, Tiket dan tips WisataTernyata Majalengka Juga Punya Kebun Binatang Lho, Inilah Istana Stable, Wisata Keluarga yang Ramah di Kantong
BPODT berupaya membuat terobosan dan inovasi dengan menggandeng sektor swasta, transportasi, dan penggunaan teknologi.
BPODT mengajak kolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak lewat kolaborasi mempromosikan Danau Toba melalui film.
Sementara itu ketua umum IMAIBANA, Efran Sihombing percaya sinergi dan kolaborasi menjadi elemen penting dalam mendorong kemajuan pariwisata Danau Toba.
Potensi Besar Pariwisata Danau Toba
Pengembangan pariwisata Danau Toba memiliki tantangan strategis yang mencakup fokus branding Danau Toba, dan kelestarian lingkungan dan budaya.
Namun, strategi pariwisata Danua Toba masih terhambat oleh keterbatasan anggaran, hingga peraturan yang menghambat investasi.
Ini menjadi tantangan bersama untuk mengglobalkan pariwisata Danau Toba yang memiliki potensi besar.
Selain itu, pariwisata Danau Toba memerlukan lebih banyak event internasional untuk mengglobalkan destinasi wisata Danau Toba.
Setelah F1 Powerboat dan Aquabike yang menghasilkan perputaran ekonomi Rp 422,3 miliar dan Rp 345, 5 miliar pada tahun 2024.
Pariwisata Danau Toba bukan hanya sekadar destinasi, tetapi juga bentuk narasi yang hidup dalam nilai-nilai sosial-ekonomi pribumi.
Lamhot Sinaga menekankan perlunya wisata Danau Toba mengadakan event internasional.
Terdapat 6 event internasional yang sedang didorong dan mencakup sport tourisme even.
Ada pacuan kuda Asia pasifik series, Trial of The King Lake Toba, international watersport festival, Tour Danau Toba, Toba Caldera Ironman, hingga Paragliding world series.
Event internasional ini yang membuat para wisatawan mancanegara berdatangan dan membawa perputaran ekonomi ke Danau Toba.”
“Pariwisata adalah lokomotif pertumbuhan inklusif menuju visi Indonesia 2045,” Pungkas wakil ketua komisi 7 DPR RI, Lamhot Sinaga.