Tidak Semuanya Bisa Masuk Barak Militer, Ini Dia Beberapa Kriteria Siswa yang Dikirim ke Barak TNI

Barak tni
prudensi.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Barat yaitu Dedi Mulyadi di mana akan mengirim anak-anak sekolah yang nakal ke barak TNI. Wacana tersebut hadir ke publik pada akhir April 2025 dan untuk pelaksanaanya di tahap awal dilakukan di Purwakarta pada Kamis, 1 Mei 2025, yang melibatkan 39 peserta.

Para siswa dari berbagai sekolah di Purwakarta yang terlibat kenakalan ada sebanyak 39 siswa dikirim ke barak militer. Siswa-siswa tersebut dikirim ke Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri dan juga tidak lupa diantar oleh para orang tua masing-masing untuk nantinya dibina di barak militer. Tentu saja tidak semua anak bisa dimasukkan ke dalam program ini. KDM menjelaskan secara tegas bahwa ada beberapa kriteria yang mendasar terkait dengan program ini.

Kriteria Siswa yang Dikirim ke Barak

1. Tawuran, Alkohol, dan Game Berlebihan

Kang Dedi juga pernah mengatakan bahwa program ini juga menyasar anak-anak yang kecanduan minuman keras dan game daring seperti Mobile Legends. “Tukang tawuran, tukang mabuk, tukang main Mobile Legends. Yang kalau malam kemudian bangunnya mau sore,” ujar Dedi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 29 April 2025.

Baca Juga:Harga dan Spesifikasi Fujifilm X Half yang Dikabarkan Akan Rilis Bulan iniRaup Keuntungan yang Luar Biasa, Segini Tarif Harga dari Konten Eksklusif Instagram

2. Tindakan Kriminal, Penganiayaan dan Pembunuhan

Berikutnya kriteria yang dibawa yaitu “Kriteria itu (yang dibawa ke Barak) adalah anak-anak yang sudah mengarah pada tindakan-tindakan kriminal dan orangtuanya tidak punya kesanggupan untuk mendidik,” ucap Dedi Mulyadi di Rindam III Siliwangi, Bandung, Jumat, 2 Mei 2025.

Bisa dikatakan, anak yang berulang kali terlibat tawuran, terindikasi sebagai anggota geng motor, atau bahkan pernah terlibat dalam bentuk kekerasan lainnya menjadi target utama. Tujuannya, agar mereka dibina dalam lingkungan disiplin dan dijauhkan dari pengaruh negatif.

“Karena problem kenakalannya sudah akut, sampai pada tindak kriminal, dari mulai penganiayaan bahkan pembunuhan, tentunya ini tidak bisa dibiarkan,” ujar Dedi pada unggahan video di akun Instagramnya, @dedimulyadi71.

3. Suka Membangkang Orangtua dan Mengancam

Kriteria yang terakhir juga menyebut anak-anak yang suka melawan perintah orang tua atau bahkan melakukan pengancaman terhadap keluarga mereka bisa dianggap berisiko tinggi.

“Program ini adalah salah satu terobosan, mengingat begitu luasnya dan begitu buruknya perilaku kenakalan yang terjadi pada saat ini dan begitu beratnya orang tua menghadapi mereka, karena seringkali ketika orang tua menegur, bukannya diikuti malah ada ancaman, penganiayaan, bahkan pembunuhan,” ujar Dedi melalui video akun Instagram @dedimulyadi71.

Menurut KDM pembinaan di barak dianggap sebagai cara untuk mengembalikan rasa hormat dan tanggung jawab terhadap keluarga.

***

0 Komentar