Keluarga Indrawati Giok menggelar tradisi ruwatan untuk cucunya. Tradisi tersebut memiliki makna harapan kebaikan, yang diisi dengan pagelaran wayang kulit, kesenian topeng, hingga kidung.
Suasana syahdu bunyi gamelan mengiringi malam di antara padatnya bangunan di sekitar Jalan Kanoman, Kota Cirebon. Pada Rabu malam, di kediaman Indrawati Giok, digelar sebuah tradisi yang disebut ruwatan.
Setiap tradisi ruwatan yang digelar memiliki arti yang baik, dengan penuh harapan untuk kebaikan dari cucu Hugo dan Kheint, keponakan Edward dan Ilona, kembar laki-laki dan perempuan, atau disebut Kedana Kedini dalam istilah ruwatan.
Baca Juga:Jelang Idul Adha, Hewan Kurban Mulai Diperiksa – VideoSuplai Air Pertanian Berpotensi Terganggu Pada Masa Tanam Kedua – Video
Tradisi ruwatan sendiri meliputi pertunjukan kesenian topeng dan juga pagelaran wayang kulit, dengan membawakan lakon atau cerita Jabang Tutuka atau cerita Gatotkaca.
Tradisi ruwatan juga untuk memberikan gambaran bahwa seorang anak akan tumbuh besar dan tumbuh dewasa, serta menjaga kesempurnaan kehidupan. Dalam ruwatan, ada berbagai sesajen yang menjadi simbol makna kehidupan.
Diharapkan, tradisi ruwatan yang dikemas dengan adanya tontonan seperti wayang kulit, topeng Kelana, dan kidung adalah sebuah media untuk menyampaikan pesan tentang kehidupan dalam melakukan transformasi ataupun menyampaikan pesan.