Ratusan benda pusaka dibersihkan melalui tradisi Jamasan Pusaka pada momen Satu Suro atau pergantian Tahun Baru Islam, Satu Muharam. Tujuannya adalah membersihkan benda pusaka sebagai bagian dari budaya dan pelestarian tradisi.
Pada momentum Satu Suro dalam kalender Jawa, atau awal bulan Muharam, Tahun Baru Islam, sejumlah pihak memanfaatkan kesempatan ini untuk melaksanakan tradisi Jamasan.
Tradisi Jamasan merupakan sebuah adat untuk membersihkan atau mencuci benda-benda pusaka peninggalan para leluhur. Tujuannya adalah membersihkan dari korosi dan debu setelah disimpan, sekaligus memiliki makna pembersihan secara spiritual.
Baca Juga:Desa Gegesik Lor Lakukan Program Ketahanan Pangan – VideoIrigasi Pertanian Di Desa Beringin Terputus Dan Mati – Video
Ratusan benda pusaka, mulai dari keris, tombak, hingga benda lainnya yang dianggap pusaka, dicuci di sekitar kawasan Keraton Kasepuhan. Air untuk mencucinya diambil dari Sumur Kejayaan yang ada di dalam Agung Pakung Wati Keraton Kasepuhan.
Tradisi Jamasan dengan membersihkan benda pusaka ini adalah bentuk menghormati karya pusaka leluhur yang usianya sudah ratusan tahun, agar bisa tetap terawat dan tidak rusak.